Thursday 7 February 2013

MAKIN GALAU MAKIN BANYAK KARYA

banyaK orang bilang galau itu ngga enak. Dan banyak pula orang yang sering terbebani dengan permasalahan-permasalahan yang membuatnya galau. tapi tidak denganku bagiku galau adalah anugrah terindah. karena galau akan membuat pikiran kita semakin melayang terbang tinggi berimajinasi. dan dari imajinasiku itu aku berkarya, menulis sebuah kata yang tak rapi dan tak kumengerti dan apalagi kalian mengerti, karena aku saja tak mengerti itu. cobalah untuk lebih menggunakan sebuah masa di mana otak itu sedang bekerja serius dan mengajakmu untuk befikir. karena pada saat pikiran dan rasa itu bercamur aduk dan menjadi sebuah tragedi yang dinamakan galau. dan pada saat pikiran dan rasa itu bersatu maka sebuah ide dan gagasan bercampur aduk dengan perasaan sebuah keindahan akan muncul dari pikiran dan rasa itu.

kanapa sih ketika perasaan dan pikiran itu bersatu maka akan muncul sebuah keindahan dari sebuah karya. alasan saya adalah karena yang menjadi pengendali manusia , atau pusat kendali manusia ada dua yaitu otak dan hati, dan jika keduanya bersatu maka puncak karya seni akan muncul dengan segala keindahanya. dari itu imajinasi yang terbentuk dai pikiran dan perasaan akan banyak terbayang. maka setelah imajinasi itu dapatkan tulislah, atau gambarkan lewat kanfas. 

lihat lah sosok seniman di bawah ini. pandangannya seperti kabur tapi tetap dapat berkarya.

banyak para seniman yang meminum-minuman keras untuk menjadikan suasana pikiran itu untuk berfikir. aku yakin banyak dari kalian yang banyak mendengar bahwa sebagaian seniman itu kalau kehabisan imajinasi pasti dia akan berusaha membuat otaknya pusing. nah dari itu sebagai orang yang tidak pernah meminum minuman keras. atau karena takut untuk dosa dan juga takut kesehatanya berkurang. maka dari itu seharusnya bersyukurlah orang orang yang sedang terserang penyakit galau karena tanpa membeli minuman keras, ataupun meminum minuman keras yang tidak enak itu sudah dapat memusatkan pikiran untuk berimajinasi.

mngutip sebuah tulisan yang ada di sebua situs (http://www.apakabardunia.com/2014/02/penelitian-bagaimana-efek-narkoba-pada.html) Suku-suku Indian kuno di Amerika Selatan mengonsumsi yaje sebagai media mencapai halusinasi, dunia supranatural yang tak terjangkau secara kasat mata. Pada perkembangannya, candu serta variannya merebak pemakaiannya di masyarakat.

Bagi awam, ini sebagai 'pelarian' dari pahitnya hidup. Bagi politisi kolonial, candu dipakai jadi alat pembodohan masyarakat sehingga tak sadar mereka dijajah. Bagi seniman, justru fungsinya berbanding lurus dengan dukun indian kuno, yakni menjelajah alam maya untuk menggali inspirasi.

Kalian mungkin bisa menemukan lagu-lagu yang enak didengar, walau sebenarnya mengarah pada gambaran dunia narkoba. Contohnya "Brown Sugar" milik Rolling Stones, "Marry Jane" milik Spin Doctors dan banyak lagi. Atau di ranah lokal lagunya Slank "Popies Lane Memory" bisa mewakili.
Keterlibatan seniman dengan narkoba sudah menarik perhatian ilmuwan sejak lama. Dan saya, tak akan bicara soal selebritas yang makin gencar diberitakan terlibat dengan narkoba. Mereka mungkin pekerja di bidang seni...hiburan, walau tak otomatis jadi seniman.

Saya hanya ingin mengungkap hasil penelitian sebuah departemen di Amerika tentang bagaimana media halusinasi ini berpengaruh dalam tubuh seniman. 
Pada studi kasus, seorang seniman perupa diberikan LSD 25 pada dosis tertentu (50 auq) lalu dibiarkan menggambar sesuai khayalannya.

http://www.apakabardunia.com/2014/02/penelitian-bagaimana-efek-narkoba-pada.html

1 comment:

Anonymous said...

maboookkkkkk---mabookkkkkk