Tuesday 31 January 2012

materi pokok


Halaman Sampu                                                                                                      i
Daftar Isi                                                                                                                  ii
BAB I Pendahuluaan
a.       Latar belakang                                                                                              1
b.      Rumusan masalah                                                                                         1
BAB II Pembahasan
a.       Pengetian materi pokok                                                                                2                       
b.      Identifikasi materi pokok                                                                              2
c.       Klasifikasi materi pokok                                                                               3
d.      Prinsip-prinsip materi pokok                                                                         4
e.       Urutan materi pokok                                                                                     5
f.       Pengembangan materi pokok                                                                        6
BAB III Penutup
a.       Kesimpulan                                                                                                   8
b.      Kritikdan saran                                                                                             8
Daftar isi                                                                                                                  9



BABI
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang guru, tentunya dituntut untuk menyampaikan informasi yang baik dan efektif, karena tugas utama seorang guru sebagai seorang pendidik adalah menyampaikan informasi kepada peserta didik. Selain itu, guru juga berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengevaluasi materi pembelajaran. Untuk itu guru dituntut untuk memiliki keterampilan-keterampilan teknis yang memungkinkan untuk mengorganisasikan bahan pembelajaran serta menyampaikannya kepeada peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar guru merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam belajar mengajar guru harus menyusun, merencanakan, mengorgaisasikan beberapa langkah-langkah yang aka ditempuh dalam suatu proses belajar mengajar terutama materi-materi yang akan diajarkan.
Dalam mengajarkan suatu materi perlu beberapa persiapan yang matang agar anak-anak didik mampu menyerap dengan baik apa yang guru ajarkan.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat di ambil beberapa rumusan masalah yaitu:
1.      Pengertian materi pokok
2.      Indentifikasi materi pokok
3.      Urutan materi pokok
4.      Pengembangan materi pokok
5.      Klasifikasi materi pokok
6.      Prinsip-prinsip matei pokok


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Materi Pokok.
Materi standar adalah garis besar bahan/ materi pokok yang harus dipelajari dan dipraktekan untuk menguasai suatu kompetensi sebagai bagaian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian.[1]
B.     Identifikasi Materi Pokok
Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk fakta, konsep, prinsip, prosedur, atau gabungan lebih dari satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang harus dipelajari siswa, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Hal ini disebabkan, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajarannya atau metode, media, dan sistem penilaiannya yang berbeda-beda. Misalnya metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”, sedangkan metode untuk mengajarkan prosedurallah adalah demonstrasi.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus dipelajari siswa itu berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur. Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pelajaran yang harus dipelajari siswa adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa :

Berdasarkan konsep pengembangan disain pembelajran dengan memandang pembelajaran sebagai suatu system, isi pembelajaran harus dipilih dan ditentukan sesuai tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu materi pembelajaran bersifat dinamis.
Untuk memudahkan menghubungkan materi pembelajaran dengan tujuan dapat dilakukan dengan melihat domain kognitif, afekif atau psikomotorik. Berdasarkan domain tujuan yang akan dicapai tersebut dipilih materi pembelajaran yang relevan. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah mengorganisasikan bahan tersebut agar dapat disajikan secara efektif.
Dan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasikan materi pembelajaran sebagaimana dikutip dari E. Mulyasa (2007:155) sebagaimana berikut:
a.       Materi pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
b.      Materi pembelajaran hendaknya dikembangkan dengan memperhatikan kedekatan dengan peserta didik, baik secara fisik mauun psikis.
c.       Materi pembelajaran harus dipilih yang bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik.
d.      Materi pembelajaran harus membantu melibatkan peserta didik secara aktif.
e.       Materi pembelajaran dalam setiap kelompok mata pelajaran harus bersifat utuh, mengacu pada SKKD yang jelas, member makna dan manfaat bagi peserta didik.
f.       Pengalokasian waktu perlu memperhatikan jumlah minggu efektif untuk mata pelajaran pada setiap semesternya. Selain itu juga harus adanya keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
C.    Klasifikasi Materi Pokok PAI
Seorang guru harus memahami jenis-jenis materi pembelajaran serta kemampuan mejabarkan materi standar dalam kurikulum. Maka dari itu seorang guru harus mampu menentukan secara tepat materi yang relevan dengan kebutuhan dankemampuan peserta didik. Dan kriteria yang harus diperhatikan sebagaimana yang diungkapkan oleh Hasan (2004) sedikitnya mencangkup:
a.   Keberartian; atau tingkat kepentingan materi tersebut dikaitkan dengan kebutuhan Validitas; atau tingkat ketepatan materi.
b.   dan kemampuan peserta didik.
c.   Relevansi; yakni tingkat kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan peserta didi, artinya tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah dan disesuaikan dengan variasi lingkungan stempat dan kebutuhan di lapangan pekerjaan dan masyarakat pengguna saat ini dan yang akan dating.
d.   Kemenarikan; materi yang diberikan oleh peserta didik hendaknya dapat memotivasi peserta didik sehingga memiliki minat untuk mengenali dan mengembangkan keterampilannya lebih lanjut dan lebih dalam.
e.   Kepuasan; hasil pembelajaran yang diperoleh oleh peserta didik benar-benar memberikan manfaat bagi kehidupannya.
Materi pembelajaran yang dituangkan dalam bidang-bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik memiliki berabgai jenis tingkatan, sesuai dengan kelompok bidang studi masing-masing. Walaupun demikian, pada umumnya materi pembelajaran sebagaimana diungkapkan oleh Reigeluth dan Merril (dalam Degeng, 2003) terdiri dari:
a.      Fakta: assosiasi satu-ke-satu antara objek, peristiwa atau symbol yang ada dan mungkin ada, didalam lingkungan riil atau imajinasi.
b.      Konsep: sekelompok objek, peristiwa atau symbol yang memiliki karakteristik umum yang sama dan diidentifikasi dengan nama yang sama.
c.       Prisip: hubungan sebab akibat antara konsep-konsep.
d.      Prosedur: urutan lagkah untuk mencapai sesuatu tujuan.
Selain itu juga, Merril mengklasifikasi tingkat kompetensi peserta didik sebagaimana berikut:
a.    Mengingat
Kompetensi yang menuntut peserta didik untuk melakukan penelusuran setruktur ingatan agar dapat mengungkapkan kembali konstruk yang telah disimpan.
b.     Menggunakan
Kompetensi yang menuntut peserta didik menerapkan suatu abstraksi pada kasus-kasus khusus.
c.      Menemukan/Mengembangkan
Kompetensi yang menuntut peserta didik menemukan atau mengembangkan abstraksi baru.
D. Prinsip-Prisip Materi Pokok

Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).

1.      Relevansi artinya kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Misalnya : kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ”Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya” (Ekonomi kelas X semester 1) maka pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang hukum permintaan dan penawaran” (materi konsep), bukan Menggambar kurva permintaan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi prosedur).
2.     Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika Kelas X semester 1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.
3.      Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).


E.     Urutan Materi Pokok
Agar pembelajaran dapat dilakukan secara efektif, materi pembelajaran hendaknya tersusun secara sistematis dan diurutkan sedemikian rupa, serta dijelaskan mengenai batasan dan ruang lingkupnya. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan diungkapkan oleh E.Mulyasa (2007:144) sebagaimana berikut:
1.    Menyusun standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai konsesus nasional yang dikembangkan dalam standar isi, dan standar kompetensi setiap kelompok mata pelajaran yang akan dikembangkan.
2.    Menjabarkan SKKD kedalam indikator, sebagai langkah awal untuk mengembangkan materi standar untuk membentuk kompetensi tersebut.
3.    Mengembangkan ruang lingkup dan urutan setiap kompetensi.s sebagai pedoman untuk hal tersebut Syaodih (dalam Mulyasa 2002) tentang cara mengurutkan materi pembelajaran sebagai berikut:
a.       Sekuens kronologis. Untuk menyusun materi pembelajaran yang mengandung urutan waktu dapat digunakan kronologis.
b.      Sekuens klausal. Sekuens klausal berhubungan dengan skuens kronologis. Peserta didik dihadapkan pada peristiwa-pertistiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu atas peristiwa yang lain.
c.       Sekuens structural. Bagian-bagian materi pembelajaran suatu bidang studi telah mempunyai structural tertentu dan penyusunan materi pembelajaran perlu disesuaikan dengan strukturnya.
d.      Skuens logis dan psikologis. Materi pembelajaran juga dapat disusun berdasarkan urutan logis dan psikologis.
e.       Skuens spiral. Dalam urutan ini materi pokok dipusatkan pada topic atau pokok bahasan tertentu.
f.       Rangkaian kebelakang. Dalam rangkaian ini pembelajaran dimulai dengan langkah terahir dan mundur kebelakang.
g.      Sekuens berdasarkan hierarki belajar. Model urutan ini dikembangkan oleh Gagne dengan menganalisis tujuan khusus utama, dan dicari suatu hierarki urutan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

F.       Pengembangan Materi Pokok PAI
Adapun dalam pengembangan materi pembelajaran guru harus mampu mengidentifikasi Materi Pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
1.      Potensi peserta didik
2.       Relevansi dengan karakteristik daerah
3.      Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik
4.      Kebermanfaatan bagi peserta didik
5.      Struktur keilmuan
6.      Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
7.      Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8.      Alokasi waktu.

Materi standar adalah garis besar bahan/ materi pokok yang harus dipelajari dan dipraktekan untuk menguasai suatu kompetensi sebagai bagaian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam mengembangkan materi standar adalah kesesuaian dan keterujian (validitas), tingkat kepentingan, dan kebermaknaan (significance), kegunaan, manfaat, atau faedah (utility), kemungkinan untuk dipelajari(learnability), dan kemenarikan(interest)
1.      Validity, berkaitan dengan tingkat kesesuaian dan keterujian materi dengan kompetensi. Penjabaran materi untuk mencapai suatu kompetensi perlu mempertimbangkan tingkat kesesuaian dan keterujian materi yang akan diajarkan, dan harus dapat dippertanggng jawabkan secara ilmiah.
2.      Significance, berkaitan dengan tingkat kepentingan dan kebermaknaan, serta sumbangan materi terhadap pencapaian suatu kompetensi, sehingga materi tersebut benar-benar penting untuk dipelajari, dan berhubungan langsung dengan pembentukan kompetensi.
3.      Utility, berkaitan dengan kegunaan, manfaat, atau faedah materi pembelajaran bagi peserta didik, baik faedah secara akademis maupun non akademis. Untuk belajar kejenjang yang lebih tinggi maupun untuk bekerja dan hidup di lingkungan sekiitarnya, serta mengembangkan diri sesuai dengan asa pendidikan seumur hidup.
4.      Learnability, berkaitan dengan kemungkinan materi tersebut untuk dipelajari, baik berkaitan dengan ketersediaan maupun kelayakan materi untuk dipelajari, dan kemudahan untuk memperolehnya.
5.      Interes, berkaitan dengan tingkat kemenarikan materi, sehingga dapat mendorong dan membangkitkan nafsu belajar peserta didik untuk mengadakan berbagai pengkajian lebih lanjut.


BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
-          Materi standar adalah garis besar bahan/ materi pokok yang harus dipelajari dan dipraktekan untuk menguasai suatu kompetensi sebagai bagaian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian.
-          Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk fakta, konsep, prinsip, prosedur, atau gabungan lebih dari satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang harus dipelajari siswa, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya
-          Materi pembelajaran yang dituangkan dalam bidang-bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik memiliki berabgai jenis tingkatan, sesuai dengan kelompok bidang studi masing-masing.
-          Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
-          Agar pembelajaran dapat dilakukan secara efektif, materi pembelajaran hendaknya tersusun secara sistematis dan diurutkan sedemikian rupa, serta dijelaskan mengenai batasan dan ruang lingkupnya.
-          Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam mengembangkan materi standar adalah kesesuaian dan keterujian (validitas), tingkat kepentingan, dan kebermaknaan (significance), kegunaan, manfaat, atau faedah (utility), kemungkinan untuk dipelajari(learnability), dan kemenarikan(interest)

B.     Kritik Dan Saran
Segala kekurangan dari penyusunan-penyusunan materi-materi yang ada dalam makalah ini, baik yang berupa tulisan-tulisan yang tidak teratur, isi yang kurang komplit kami (penulis) atas nama kelompok minta maaf yang seiklasnya. Dan tidak lupa untuk kritik dan saran yang kalian berikan terimakasih.


Daftar isi

-          http:en. Wikipedia.org/wiki/word d_popul
-          http//akhmad sudrajat.wordpres.com/2008/01/31/materi-pembelajaran
-          Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Serifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
-          Mulyasa. E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan, Pengembangan Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya




[1] E. Mulyasa kurikulum yang disempurnakan, pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar,(PT Remaja Rosdakarya), 2006, bandung hal 152

No comments: