Halaman Sampu i
Daftar Isi ii
BAB I Pendahuluaan
a. Latar belakang 1
b. Rumusan masalah 1
BAB II Pembahasan
a. Pengetian materi pokok 2
b. Identifikasi materi pokok 2
c. Klasifikasi materi pokok 3
d. Prinsip-prinsip materi pokok 4
e. Urutan materi pokok 5
f. Pengembangan materi pokok 6
BAB III Penutup
a. Kesimpulan 8
b. Kritikdan saran 8
Daftar isi 9
BABI
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang guru, tentunya dituntut
untuk menyampaikan informasi yang baik dan efektif, karena tugas utama seorang
guru sebagai seorang pendidik adalah menyampaikan informasi kepada peserta
didik. Selain itu, guru juga berperan sebagai perencana, pelaksana dan
pengevaluasi materi pembelajaran. Untuk itu guru dituntut untuk memiliki
keterampilan-keterampilan teknis yang memungkinkan untuk mengorganisasikan
bahan pembelajaran serta menyampaikannya kepeada peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Dalam suatu
kegiatan belajar mengajar guru merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu
keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai sebuah keberhasilan
dalam belajar mengajar guru harus menyusun, merencanakan, mengorgaisasikan
beberapa langkah-langkah yang aka ditempuh dalam suatu proses belajar mengajar
terutama materi-materi yang akan diajarkan.
Dalam mengajarkan suatu materi perlu beberapa
persiapan yang matang agar anak-anak didik mampu menyerap dengan baik apa yang
guru ajarkan.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat di ambil beberapa
rumusan masalah yaitu:
1.
Pengertian materi pokok
2.
Indentifikasi materi pokok
3.
Urutan materi pokok
4.
Pengembangan materi pokok
5.
Klasifikasi materi pokok
6.
Prinsip-prinsip matei pokok
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Materi Pokok.
Materi standar adalah garis besar bahan/ materi pokok
yang harus dipelajari dan dipraktekan untuk menguasai suatu kompetensi sebagai
bagaian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian.[1]
B.
Identifikasi Materi Pokok
Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk fakta,
konsep, prinsip, prosedur, atau gabungan lebih dari satu jenis materi. Dengan
mengidentifikasi jenis-jenis materi yang harus dipelajari siswa, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Hal ini disebabkan, setiap
jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajarannya atau metode,
media, dan sistem penilaiannya yang berbeda-beda. Misalnya metode mengajarkan
materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”,
sedangkan metode untuk mengajarkan prosedurallah adalah demonstrasi.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi
yang harus dipelajari siswa itu berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur.
Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pelajaran yang harus
dipelajari siswa adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi
dasar yang harus dikuasai siswa :
Berdasarkan konsep pengembangan disain pembelajran dengan memandang
pembelajaran sebagai suatu system, isi pembelajaran harus dipilih dan
ditentukan sesuai tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu materi pembelajaran
bersifat dinamis.
Untuk memudahkan menghubungkan materi pembelajaran dengan tujuan dapat
dilakukan dengan melihat domain kognitif, afekif atau
psikomotorik. Berdasarkan domain tujuan yang akan dicapai tersebut dipilih
materi pembelajaran yang relevan. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah
mengorganisasikan bahan tersebut agar dapat disajikan secara efektif.
Dan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasikan materi
pembelajaran sebagaimana dikutip dari E. Mulyasa (2007:155) sebagaimana
berikut:
a.
Materi pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
b.
Materi pembelajaran hendaknya dikembangkan dengan memperhatikan kedekatan
dengan peserta didik, baik secara fisik mauun psikis.
c.
Materi pembelajaran harus dipilih yang bermakna dan bermanfaat bagi
kehidupan peserta didik.
d.
Materi pembelajaran harus membantu melibatkan peserta didik secara aktif.
e.
Materi pembelajaran dalam setiap kelompok mata pelajaran harus bersifat
utuh, mengacu pada SKKD yang jelas, member makna dan manfaat bagi peserta
didik.
f.
Pengalokasian waktu perlu memperhatikan jumlah minggu efektif untuk mata
pelajaran pada setiap semesternya. Selain itu juga harus adanya keseimbangan
antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
C. Klasifikasi Materi
Pokok PAI
Seorang guru harus memahami jenis-jenis materi pembelajaran serta kemampuan
mejabarkan materi standar dalam kurikulum. Maka dari itu seorang guru harus
mampu menentukan secara tepat materi yang relevan dengan kebutuhan dankemampuan
peserta didik. Dan kriteria yang harus diperhatikan sebagaimana yang
diungkapkan oleh Hasan (2004) sedikitnya mencangkup:
a. Keberartian; atau tingkat kepentingan materi tersebut dikaitkan dengan
kebutuhan Validitas; atau tingkat ketepatan materi.
b. dan kemampuan peserta didik.
c. Relevansi; yakni tingkat kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan peserta
didi, artinya tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah dan disesuaikan
dengan variasi lingkungan stempat dan kebutuhan di lapangan pekerjaan dan
masyarakat pengguna saat ini dan yang akan dating.
d. Kemenarikan; materi yang diberikan oleh peserta didik hendaknya dapat
memotivasi peserta didik sehingga memiliki minat untuk mengenali dan
mengembangkan keterampilannya lebih lanjut dan lebih dalam.
e. Kepuasan; hasil pembelajaran yang diperoleh oleh peserta didik benar-benar
memberikan manfaat bagi kehidupannya.
Materi pembelajaran yang dituangkan
dalam bidang-bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik memiliki berabgai jenis tingkatan,
sesuai dengan kelompok bidang studi masing-masing. Walaupun demikian, pada
umumnya materi pembelajaran sebagaimana diungkapkan oleh Reigeluth dan Merril
(dalam Degeng, 2003) terdiri dari:
a. Fakta: assosiasi satu-ke-satu antara objek, peristiwa atau symbol yang ada
dan mungkin ada, didalam lingkungan riil atau imajinasi.
b. Konsep: sekelompok objek, peristiwa atau symbol yang memiliki karakteristik
umum yang sama dan diidentifikasi dengan nama yang sama.
c. Prisip: hubungan sebab akibat antara konsep-konsep.
d. Prosedur: urutan lagkah untuk mencapai sesuatu tujuan.
Selain itu juga, Merril mengklasifikasi tingkat kompetensi peserta didik
sebagaimana berikut:
a.
Mengingat
Kompetensi yang
menuntut peserta didik untuk melakukan penelusuran setruktur ingatan agar dapat
mengungkapkan kembali konstruk yang telah disimpan.
b.
Menggunakan
Kompetensi yang
menuntut peserta didik menerapkan suatu abstraksi pada kasus-kasus khusus.
c.
Menemukan/Mengembangkan
Kompetensi yang
menuntut peserta didik menemukan atau mengembangkan abstraksi baru.
D. Prinsip-Prisip Materi Pokok
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
1. Relevansi
artinya kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian
standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang
diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi
pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip
ataupun jenis materi yang lain. Misalnya : kompetensi dasar yang harus dikuasai
peserta didik adalah ”Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta
asumsi yang mendasarinya” (Ekonomi kelas X semester 1) maka pemilihan materi
pembelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang hukum permintaan
dan penawaran” (materi konsep), bukan Menggambar kurva permintaan dan penawaran
dari satu daftar transaksi (materi prosedur).
2. Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar
yang harus dikuasai peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus
diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus
dikuasai peserta didik adalah Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika
Kelas X semester 1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.
3. Adequacy
artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu
peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka
kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam
pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).
E.
Urutan Materi Pokok
Agar pembelajaran dapat dilakukan secara
efektif, materi pembelajaran hendaknya tersusun secara sistematis dan diurutkan
sedemikian rupa, serta dijelaskan mengenai batasan dan ruang lingkupnya. Adapun
langkah-langkah yang dapat dilakukan diungkapkan oleh E.Mulyasa (2007:144)
sebagaimana berikut:
1. Menyusun standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai konsesus nasional
yang dikembangkan dalam standar isi, dan standar kompetensi setiap kelompok
mata pelajaran yang akan dikembangkan.
2. Menjabarkan SKKD kedalam indikator, sebagai langkah awal untuk
mengembangkan materi standar untuk membentuk kompetensi tersebut.
3. Mengembangkan ruang lingkup dan urutan setiap kompetensi.s sebagai pedoman
untuk hal tersebut Syaodih (dalam Mulyasa 2002) tentang cara mengurutkan materi
pembelajaran sebagai berikut:
a. Sekuens kronologis. Untuk menyusun materi pembelajaran yang
mengandung urutan waktu dapat digunakan kronologis.
b. Sekuens klausal. Sekuens klausal berhubungan dengan
skuens kronologis. Peserta didik dihadapkan pada peristiwa-pertistiwa atau
situasi yang menjadi sebab atau pendahulu atas peristiwa yang lain.
c. Sekuens structural. Bagian-bagian materi pembelajaran suatu
bidang studi telah mempunyai structural tertentu dan penyusunan materi
pembelajaran perlu disesuaikan dengan strukturnya.
d. Skuens logis dan psikologis. Materi pembelajaran
juga dapat disusun berdasarkan urutan logis dan psikologis.
e. Skuens spiral. Dalam urutan ini materi pokok dipusatkan
pada topic atau pokok bahasan tertentu.
f. Rangkaian kebelakang. Dalam rangkaian ini pembelajaran dimulai
dengan langkah terahir dan mundur kebelakang.
g. Sekuens berdasarkan hierarki belajar. Model urutan ini
dikembangkan oleh Gagne dengan menganalisis tujuan khusus utama, dan dicari
suatu hierarki urutan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
F.
Pengembangan Materi Pokok PAI
Adapun dalam pengembangan materi
pembelajaran guru harus mampu mengidentifikasi Materi Pembelajaran dengan
mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
1. Potensi peserta didik
2. Relevansi
dengan karakteristik daerah
3. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan spritual peserta didik
4. Kebermanfaatan bagi peserta didik
5. Struktur keilmuan
6. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran
7. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan; dan
8. Alokasi waktu.
Materi standar
adalah garis besar bahan/ materi pokok yang harus dipelajari dan dipraktekan
untuk menguasai suatu kompetensi sebagai bagaian dari struktur keilmuan suatu
bahan kajian. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
materi standar adalah kesesuaian dan keterujian (validitas), tingkat
kepentingan, dan kebermaknaan (significance), kegunaan, manfaat, atau faedah (utility),
kemungkinan untuk dipelajari(learnability), dan kemenarikan(interest)
1.
Validity, berkaitan dengan tingkat kesesuaian dan keterujian materi dengan
kompetensi. Penjabaran materi untuk mencapai suatu kompetensi perlu
mempertimbangkan tingkat kesesuaian dan keterujian materi yang akan diajarkan,
dan harus dapat dippertanggng jawabkan secara ilmiah.
2.
Significance, berkaitan dengan tingkat kepentingan dan kebermaknaan, serta
sumbangan materi terhadap pencapaian suatu kompetensi, sehingga materi tersebut
benar-benar penting untuk dipelajari, dan berhubungan langsung dengan
pembentukan kompetensi.
3.
Utility, berkaitan dengan kegunaan, manfaat, atau faedah materi
pembelajaran bagi peserta didik, baik faedah secara akademis maupun non
akademis. Untuk belajar kejenjang yang lebih tinggi maupun untuk bekerja dan
hidup di lingkungan sekiitarnya, serta mengembangkan diri sesuai dengan asa
pendidikan seumur hidup.
4.
Learnability, berkaitan dengan kemungkinan materi tersebut untuk
dipelajari, baik berkaitan dengan ketersediaan maupun kelayakan materi untuk dipelajari,
dan kemudahan untuk memperolehnya.
5.
Interes, berkaitan dengan tingkat kemenarikan materi, sehingga dapat
mendorong dan membangkitkan nafsu belajar peserta didik untuk mengadakan
berbagai pengkajian lebih lanjut.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
-
Materi standar adalah garis besar bahan/ materi pokok yang harus dipelajari
dan dipraktekan untuk menguasai suatu kompetensi sebagai bagaian dari struktur
keilmuan suatu bahan kajian.
-
Materi yang
akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk fakta, konsep, prinsip,
prosedur, atau gabungan lebih dari satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi
jenis-jenis materi yang harus dipelajari siswa, maka guru akan mendapatkan
kemudahan dalam cara mengajarkannya
-
Materi pembelajaran yang dituangkan dalam bidang-bidang studi yang harus
dipelajari oleh peserta didik memiliki berabgai jenis tingkatan, sesuai dengan kelompok bidang studi
masing-masing.
-
Prinsip-prinsip
yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah kesesuaian
(relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
-
Agar pembelajaran dapat dilakukan secara efektif, materi pembelajaran
hendaknya tersusun secara sistematis dan diurutkan sedemikian rupa, serta
dijelaskan mengenai batasan dan ruang lingkupnya.
-
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam mengembangkan materi
standar adalah kesesuaian dan keterujian (validitas), tingkat kepentingan, dan
kebermaknaan (significance), kegunaan, manfaat, atau faedah (utility),
kemungkinan untuk dipelajari(learnability), dan kemenarikan(interest)
B.
Kritik Dan Saran
Segala kekurangan dari
penyusunan-penyusunan materi-materi yang ada dalam makalah ini, baik yang
berupa tulisan-tulisan yang tidak teratur, isi yang kurang komplit kami
(penulis) atas nama kelompok minta maaf yang seiklasnya. Dan tidak lupa untuk
kritik dan saran yang kalian berikan terimakasih.
Daftar isi
-
http:en. Wikipedia.org/wiki/word d_popul
-
http//akhmad sudrajat.wordpres.com/2008/01/31/materi-pembelajaran
-
Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Serifikasi Guru. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya
-
Mulyasa. E. 2006. Kurikulum Yang
Disempurnakan, Pengembangan Standar
Kompetensi Dan Kompetensi Dasar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
[1] E. Mulyasa kurikulum yang
disempurnakan, pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar,(PT Remaja
Rosdakarya), 2006, bandung hal 152
No comments:
Post a Comment