Sunday 23 February 2014

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DAN MADRASAH



PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DAN MADRASAH
RINGKASAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Semester V
Program Strata Satu (S1) FakultasTarbiyah
Kelompok Kelas : D Reguler
Mata Kuliah : BimbingandanKonseling


Dosen
 Drs. Hamdani, M.Pd

Oleh
1.      Khanifatin Muaniroh (2114356)
2.      Laela Hardiyati          (2114357)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
( STAINU) KEBUMEN 
2013



PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DAN MADRASAH

A.  Pengantar urgensi program bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah
Saat ini keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah termasuk madrasah sudah tampak lebih baik apabila dibanding dengan era sebelumnya. Meskipun demikian, masih adanya persepsi negatif tentang bimbingan dan konseling terutama tentang keberadaanya di sekolah dan di madrasah dari para guru mata pelajaran, sebagai pengawas, kepala sekolah dan madrasah , para siswa, orang tua siswa, bahkan guru bk sendiri. Selain persepsi negatif tentang bimbingan dan konseling  juga sering muncul tudingan miring terhadap guru bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah seperti guru tidak ada kegiatan, guru pasif, dan tudingan miring lainnya.
Munculnya persepsi negatif terhadap BK dan tudingan miring terhadap guru BK antara lain di sebabkan ketidaktahuan akan tugas, peran dan fungsi tanggung jawab guru BK oleh guru mata pelajaran, pengawas, kepala sekolah dan madrasah, para orang tua siswa dan siswa maupun oleh guru  BK itu sendiri. Selain itu, bisa di sebabkan oleh tidak di susunnya program bimbingan dan konseling secara terencana dan sistematis disekolah dan madrasah.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari proses pendidikan dan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan prose pendidikan di sekolah termasuk madrasah. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah hanya mungkin dapat dilaksanakan secara baik apabila di programkan secara baik pula. Agar pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah dapat terencana serta tujuannya dapat tercapai secara efektif dan efisien pula maka harus disusun programnya secara terencana dan sistematis. Dengan perkataan lain, pelayanan BK di sekolah dan madrasah perlu di rencanakan , dilaksanakan dan dinilai secara sistematis sehingga dirasakan manfaatnya oleh berbagai pihak.


B.  Perencanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah
Dalam menyusun rencana program BK, harus melibatkan berbagai pihak terkait seperti kepala sekolah, guru BK, para guru, tenaga administrasi, orang tua siswa, dan komite sekolah dan tokoh masyarakat. Keterlibatan pihak-pihak di atas mengingat manfaat layanan BK di sekolah tidak saja akan di rasakan pihak sekolah dan madrasah dalam hal ini siswa juga oleh para orang tua dan masyarakat. Berkenaan dengan perencanaan program BK di sekolah dan madrasah, perlu di lakukan dan di persiapkan hal – hal sebagai berikut :
1.    Studi kelayakan.
Studi kelayakan merupakan refleksi tentang alasan-alasan mengapa diperlukan suatu program bimbingan. Studi kelayakan juga perlu di lakukan untuk dilaksanakan dalam bentuk layanan bimbingan terhadap siswa. Selain itu, studi kelyakan dilakukan juga terhadap bidang-bidang pelayanan bimbingan dan lingkup bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Dari hasil studi kelayakan  akan diperoleh kesimpulan bidang – bidang atau lngkup bimbingan mana  yang layak untuk dituangkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling.
2.    Penyusunan program bimbingan.
Penyusunan program bimbingan dapat di kerjakan oleh tenaga ahli BK atau guru BK atau konselor sekolag dan madrasah atau koordinator BK. Dengan melibatkan tenaga bimbingan yang lain. Penyusunan program bimbingan harus merujuk kepada kebutuhan sekolah dan madrasah secara umum dan lingkup layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah.
Setelah rencana program di susun dengan memperhatikan hal-hal di atas, selanjtnya di lakukan pembahasan dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait disekolah dan madrasah. Penyusunan program BK merupakan tindak lanjut dari studi kelayakan ,oleh sebab itu bisa di laksanakan kepada awal tahun ajaran atau setelah program semester berakhir.
3.    Penyediaan saran fisik dan teknis
Program BK perlu didukung oleh sarana fisik dan teknis. Sarana fisik adalah  semua peralatan atau perlengkapan yang di butuhkan dalam rangka penyusunan program BK seperti: ruang kera guru BK beserta peralatannya seperti: almari data, perpustakaan BK, peralatan administrasi, ruang konsultasi, ruang tunggu, ruang tata usaha BK dan lain-lain. Sarana teknis adalah alat-alat atau instrumen-instrumen yang dilakukan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan seperti tes baku, daftar check list. angket, format anekdot, daftar penilaian, kartu pribadi, dan lain sebagainnya.
4.    Penentuan sarana personil dan pembagian tugas
Selain sarana fisik dan teknis, penyusunan rencana program BK juga harus memerlukan sarana personil. Sarana personil adalah orang-orang yang akan dilibatkan dalam penyusunan program BK  dan mereka akan di beri tugas apa. Orang yang dilibatkan dalam penyusunan rencana tugas BK  di sekolah dan madrash adalah : konselor pelajaran, pegawai administrasi, perwakilan orng tua siswa, dan komite sekolah, dan madrasah.
5.    Kegiatan-kegiatan penunjang.
Dalam penyusunan rencana program BK di sekolah dan madrasah diperlukan kegiatan-kegiatan pendukung terutama pertemuan staf pembimbing dan hubungan dengan masyarakat atau instansi lain yang terkait dengan rencana program BK yang akan disusun.

C.  Penyusunan program bimbingan dan komseling di sekolah dan madrasah
Penyusunan program BK di sekolah dan di madrasah  harus menunjuk terhadap program sekolah dan madrasah secata umum. Artinya program BK di sekolah dan madrasah disusun tidak boleh bertentangan dengan program disekolah dan madrasah yang bersangkutan. Selain disusun berdasarkan kebutuhan sekolah dan madrasah ; program BK  disekolah dan madrasah juga harus di susun berdasarkan kebutuhan siswa secara individual.
Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah menempuh langkah-langkah sebadai berikut:
1.    Menentukan karakteristik siswa
Apabila program BK yang akan disusun adalah untuk satuan tingkat Sekolah Dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah(MI), maka harus memperhatikan  karakteristik dan tugas-tugas pengembangan murid SD atau MI . begitu juga apabila program  BK yang akan disusun  adalah untuk tingkat  satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS), harus memperhatikan karakteristik dan tugas perkembangan siswa SMP atau MTS. Selanjutnya dari karakteristik  siswa pada masing-masing tingkat satuan pendidikan Sekolah Menengah Aatas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) akan di ketahui kebutuhan-kebutuhannya.
2.    Penyusun program
Penyusun program BK umumnya mengikuti empat langkah pokok, yaitu identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan kegiatan, dan penilaian kegiatan. Keempat langkah tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang sebaiknnya dilakukan secara berkesimnambungan.
Pertama, identifikasi kebutuhan. Program yang baik adalah program yang sesuai (match) dengan kebutuhan siswa atas analisis kebutuhan.
Kebutuhan siswa di sekolah dan madrasah sangat banyak; antara lain:
a.    Kebutuhan akan informasi tentang cara-cara belajar yang baik.
b.    Kebutuhan akan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dampaknya.
c.    Kebutuhan akan informasi tentang  karier-karier tertentu.
d.   Kebutuhan akan informasi tentang cara-cara pengembangan potensi diri, cara bergaul.
e.    Kebutuhan untuk bisa eksis, untuk diakui, dan lain sebagainnya.
Kedua, penyusunan rencana kegiatan. Rencana kegiatan bimbingan di susun dan prioritas kebutuhan, baik kebutuhan masing-masing individu (siswa) maupun kebutuhan sekolah dan madrasah secara umum. Selain itu, rencana kegiatan pembimbingan juga harus sesuai dan diintegrasikan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya serta disusun secara spesifik dan realistik.
Ketiga, pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan merupakan realisasi rencana program bimbingan yang telah  di susun. Dengan perkataan lain adalah melaksanaan program dalam bentuk kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Keempat, penilaian kegiatan. Penilaian kegiatan mencakup semua kegiatan BK yang telah dilaksanakan (semua program yang telah dilaksanakan). Penilaian di lakukan terhadap semua tehap kegiatan (identifikasi kebutuhan, perencanaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan). Hasil penilaian merupakan gambaran tentang proses seluruh dan hasil yang di capai di serai dengan hasil rekomendasi tentang kegiatan berikutnnya (follow up).rumusan tidak lanjut dapat berupa jenis kebutuhan dan pelayanan  baru atau perbaikan program kegiatan terdahulu sesuai degan informasi yang diperoleh.

No comments: