Saturday 24 March 2012

enam air mata darah

terlelap dalam sebuah ikatan jiwa dan raga
terpisah oleh angkara murka
satu langkah lagi semua akan berlalu
tapi aku tak mau untuk melaju bersamamu

aku..
kamu dan dia
hanya sebuah benda
yang terbang karena amarah
amarahku-amarahmu

kawan mari melangkah bersaama



Friday 23 March 2012

pencari eksistensi 5

pesan yang disampaikan sebuah kata

pagi yang indah yang penuh dengan senyuman sang mentari di ufuk timur. andi dengan wajah yang berseri-seri mulai menghiasi paginya yang cerah dengan segala aktifitas yang dimulai dari mandi, memakai baju, mengeluarkan sepeda dan segala persiapan menuju sekolah. ini adalah pagi yang indah bagi andi, sebenarnya tak ada hal yang istimewa yang menyertainya. tapi entahlah apa yang ia rasakan yang pasti ketika ia bangun dari tidurnya ia mendengar sebuah alunan lagu miliknya bondan prakoso&fade2blak yang berbunyi,"ku jelang matahari dengan segelas teh panas, hari ini ku bebas karena ada kelas" iatulah sepotong lirih yang menimbulkan sebuah kekuatan spiritual yang menjadikan bibir andi ini untuk tersenyum dan akhirnya ia pun terbawa senyuman tersebut menuju sebuah kebahagiaan.
sepeda sudah nongkrong di depan rumah, tas sudah melekat di punggung, buku telah di masukan dalam perut tas, dan beberapa yang lainya telah siap, andi langsung bergegas dengan langkah yang sangat berirama dan penuh dengan senyuman. sepeda di depan rumah ia naiki dan ia genjot dengan penuh rasa sayang, angin segar berhembus dengan mesra, sehingga semua yang ada dihadapanya bergoyang seakan mengiringi gulungan rantai yang terus berputar menggerakan roda. Seakan seperti melodi kehidupan, bak drum yang mengiringi langkah, seolah yang ada di hadapan andi adalah kesenangan, wajah-wajah barisan siswa yang berangkat kesekolah pun terlihat bahagia. hampir dari semua yang ada di dunia ini sedang merasakan kebahagiaan yang dirasakan andi.

Sunday 11 March 2012

pencari eksistensi 4


Bidadari-bidadari sekolah
Suasana belajar kelas mulai menjenuhkan, segerombol anak mulai memandangi setiap detik jarum yang berputar. Ibu Halimah yang sedang menerangkan materi pelajaran bahasa Indonesia mulai kehilangan mood karena siswa tak berpusat padanya lagi. Gemeriuh anak anak yang keluar yang ingin segera keluar kelas sudah mulai terdengar jelas. Jarum jam pun akhirnya menujukan pukul sepuluh, suara gemuruh anak kini memuncak dan semakin memuncak ketika jam istirahat berbunyi.
Bergerombol-gerombol anak mulai keluar dari dalam kelas masing-masing. Ibu halimah segera mengakhiri waktu pelajaran. Sekolah memang penuh warna-warni kehidupan dari yang penuh dengan kesedihan, penuh kesenangan dan juga penuh dengan kebohongan. Bagi para anak-anak yang pandai-pandai biasanya mereka tidak keluar kelas untuk jajan. Mereka hanya ngoblor di kelas bersama dengan kelompok-kelompok mereka dan kalau pun harus jajan mereka hanya menyuruh salah satu maupun dua dari mereka untuk membeli jajan dan di bawa ke kelas. Kadang juga mereka pergi untuk membacar majalah di perpus ataupun jalan-jalan karena bosan dikelas.
Bagai anak-anak yang kurang beruntung mendapatkan uang saku, mereka hanya berbincang-bincang di depan kelas sambil memandangi setiaap insan yang lewat dan disitu merupakan kelompok andi. Kelompok ini tak pasti kadang banyak dan kadag juga sedikit tergantung dengan uang saku yang mereka terima. Jika ung saku yang mereka terima dari orang tua mereka pas untuk pulang dan jajan maka mereka akan jajan juga. Dan kalau mereka bosan didepan kelas mereka biasanya duduk-duduk maupun tiduran di emperan musola sekolah.
Bagi para pecandu rokok mereka keluar dari lingkungan sekolah dengan memanjat pagar sekolah untuk pergi kewarung yang menjual rokok. Mereka adalah anak-anak badung yang sudah beberapakali tinggal kelas pada saat di sekolah dasar. Kelompok ini didominasi oleh para pemalak. Biasanya para guru BP mengadakan operasi untuk para siswa yang keluar dari lingkungan sekolah dan juga merokok. Dan anehnya lagi pmilik warung biasanya malah menyembunyikan anak yang merokok tersebut, maklum untuk jadi langganan.
Berbodong-bondong siswa melangkah menuju kantin sekolah, nadi masih asik ngobrol do depan kelas dengan para teman-temanya. Terlihat dari dari kejauhan sosok-sosok penuh gaya, anggun, cuek, sombong, dan juga penuh sesasi. Sosok-sosok tersebut merupakan kelompok wanita dari dari kelas 38 yang cantik-cantik. Santi, wulan, sari, popi, dian dan beti nama-nama yang tidak asing dalam sekolah itu, semua siswa tahu namanya dan juga mengagumi kecantikanya. Santi dengan bodi langsingnya dan mengenakan rok panjang yang ketat, baju yang ketat, berjalan dengan pinggul yang yang bergoyang kekiri kekanan. Dengan bibi yang tipis dan dagu yang panjang ia melemparkan senyum manisnya kepada anak-anak yang menggodanya dengan sedikit menutupi bibir manisnya. Ia terkenal dengan bibis tipisnya yang menciptakan kelembutan suara dan senyuman manisnya. Ia biasa dipanggil santi manis.
Wulan dengan tubuh mungil dengan baju dan rok panjang yang halus dan penuh variasi dalam garis setrika yang terdapat di baju dan rok panjangnya. Dan juga kerudungnya. Ia terkenal dengan tubuh mungilnya dan biasa dipanggil wulan imut. Sari arab iatulah julukan yang biasa dilontarka orang orang kepada sari. Sosok anak yang mempunyai hidung yang mancung seperti orang arab. Popiyanti nama aslinya dan biasa di panggil popmie karena ada salah satu temannya yang pernah melihat popi tidak pake kerudung dan rambutnya seperti mei, dan juga karena ada produk mie instan yang menggunakan nama tersebut. Dan satulagi beti si panas julukanya, karena ia kemana-mana selalu membawa kipat.
Kelima bidadari tersebut merupakan yang paling terkenal dalam sekolah andi walaupunsebenarnya masih banyak yang lain bahkan yang lebih cantik. Mereka populer karena mereka selalu bersama-sama dan karena sesnsasi yang mereka yang weeeehhh.
                                                                                                                                               

Saturday 3 March 2012

air mata darah

hanya lewat tulisan aku mengenalmu
kau lemah tak berdaya
kesalah pahaman, tentang salamku membuat q mengenalmu
senyuman yang ada dalam foto itu memang indah
tapi kini senyumanmu berubah
kini foto itu telah menjadi
manusia yang mengeluarkan air mata darah
ingin kusapa
tapi aku urungkan
akhirnya kau pun menyapa
tanda iatu kini telah jelas
kau sedang terluka
inginku menangis untukmu
inginku menjadi boneka yang menemanimu dan dipelukmu
inginku menjadi ia yang pasrah untuk kau hancurkan
tapi aku dini dan kau disana
tangisanmu adalah tangisanku
nafasmu adalah nafasku
walaupun hanya beberapa saat saja kita berteman
tapi rasa satu aku dengan dirimu
telah ada dalam diriku
teman cepat sembuh dari sakitmu
konichiwa
konbanwa



belajar bahasa jepang






Belajar bahasa jepang
Ohayo ghozaimasu                  : selamat pagi
Konnichiwa                                 : selamat siang
Konbangwa                                 : selamat malam
Sayonara                                      : sampai jumpa
Hajimemaste                              : apa kabar
Watashi wa nano desu           : saya nano
Indonesia kara kimashita       : saya datang dari indonesia
Yoroshiku onegae shimas:    : senang bertemu anda
Kare wa nano desu                  : dia (lk) nano
Kanojo wa nani desu               : dia (pr) nani
Datang                                          : kimasu
Pergi                                              : ikimasu
Sudah datang                             : ikimashita
Sudah pergi                                 : kimashita
Untuk mengubah kalimat dalam bentuk lampau maka tingggal menambahkan “shita” pada akhiran masu seperti contoh diatas.
Kore                                               : ini
Sore                                               : itu
Are                                                 ; itu (jauh dari pembicara dan lawan bicara)
Dore                                               : yang mana
Koko                                              : disini
Soko                                               : disitu
Asoko                                            : disana
Doko                                              : dimana
Sore wa nan desu ka?             : apa itu?
Kore wa nan desu ka?            : apa ini?
Kore wa.........desu                  : itu adalah........
Sore wa .........desu                 : itu adalah
Shainsho                                      : kartu identitas pegawai
Meishi                                           : kartu nama             
kore wa anata no meishi desu    : ini kartu nama anda
sore wa nan desu ka?             :  apa itu?
Kore ga shainsho desu           : ini kartu tanda pengenal anda
Untuk menanyakan sesuatu maka harus di berikata “ka” pada akhir kalimat dengan nada yang meninggi.
“Wa “ merupakan partikel yang mengikuti kalimat pokok
“ga ” juga partikel yang mengikuti kalimat pokok
Bedanya antara ga dengan wa adalah ketika kita mengatakan sesuatu/ menunjukan sesuatu benda yang baru (lawan bicara tidak tahu apa yang akan ditunjukan )maka kita menggunakan “ga”
Jika kita mau menunjukan sesuatu benda tapi lawan bicara sudah tahu maka kita menggunakan “wa”
Contoh dalam percakapan
X : kore ga anata no meishi desu                                       (ini kartu nama anda)
Y : arigato ghozaimasu, sore wa nan desu ka?             (terimakasih, apa itu)
X : kore wa shainsho desu                                                    (ini kartu tanda pengenal anda)
No                                                   : adalah kepunyaan
Anata                                             : anda
Desu                                              : partikel pelengkap yang biasa di ucapkan dibelakang kalimat

Contoh memperkenankan diri
Titin                                                : hajimemaste, watashi wa titin desu, tanjung sari kara kimastha, yoroshiku onegai shimasu.
                                                         (apakabar, saya titin, saya dari tanjung sari, senang bertemu anda)
Contoh percakapan                
Haro                                               : titin san, kore wa kanojo no meishi desu(titin, ini kartu nama anda)    ”san” dalam “titin san” adalah sebuah
Titin                                                : arigato ghozaimasu, sore wa nan desu ka?
Haro                                               : kore wa meishi desu


Untuk membuat kalimat tanya tambahka di belakang kalimat seperti yang ada di atas dan juga dibaca dengan intonasi yang meninggi.
Untuk memanggil seseorang tambahkan “san” untuk anak laki-laki”kun” untuk anak-anak can
www.nkhword.or.jp

pencari eksistensi 3


Sekolah
Andi seorang pemalu, minder, tak punya banyak teman, kere, pendiam, yang sedang menjalani masa remaja di dunia sekolah, kini ia sedang berjalan di emperan kelas hampir tak ada satu ruang pun di sekolah yang sepi dengan sisiwa, semua ada penghuninya baik yang sedang membaca, bercanda, ngobrol dan masih bayak yang lainya. Hampir setiap anak seumuran andi merasakan indahnya kebersamaan dan rasa suka disekolah yang tak akan pernah kembali lagi. Tapi tidak dengan andi karena sifat pendiamnya juga karena keminderanya ia tak merasakan keindahan itu. Ia  berjalan denga kepala tertunduk dan sesekali ia memandang kedepan dan melirik kekanan dan kekiri. Untuk melihat skilas situasi di sekitarnya. Kadang juga ia menatapkan matanya lurus kedepan untuk mencoba menghilangkan rasa malu dan bertingkah seolah acuh tak acuh dengan orang disekitarnya.
Bagi andi berjalan di depan banyak orang adalah suatu hal yang sangat melelahkan karena ia harus menjaga seluruh tubuhnya agar sempurna agar tidak di ejek oleh orang yang melihatnya. Ia mepunyai pikiran bahwa ia mempunyai segala kekurangan yang seharusnya tidak ada dalam dirinya. Dalam setiap lagkahnya ia menyerap segala informasi melalui sekilas pandang dan melalui indra pendengaranya. Ruang kelas andi yang yang berada di ujung utara dekat dengan pintu gerbang utama sekolah. Menjadikan andi harus menempuh jalan yang panjang untuk menuju kantin, perpus, masjid sekolah, toilet dan beberapafasilitas sekolah yang berada diujung selatan. Sebagai orang pemalu andi hanya bisa menyerap kegiatan teman-teman sesekolahnya melalui indra pendengaran dan dan sedikir pengekihatan.
Dalam perjalanannya andi melihat segerombaolan anak laki-laki yang sedang asik bercanda dan menggoda gerombolan anak perempuan di pelataran sekolah. Gerombolan anak laki-laki tersebut bisaa di bilang adalah gerombolan anak-anak gaul dan juga anak orang-orang kaya yang datang kesekolah dengan menggunakan motor. Sebenarnya anak sekolah smp seperti andi dilarang kesekolah naik motor tapi mereka menitipkan motor-motornya di tempat penitipan motor dan sepeda yang berada disekitar sekolah yang memang ditujukan untuk penitipan sepeda untukpara anak sekolah yang yang naik angkutan tapi karena jarak natara jalan yag dilalui angkutan itu agak jauh maka para siswa menggunakan speda untuk mengurangi kecapean berjalan kaki. Tapi titipan sepeda tersebut dimanfaatkan oleh para anak sekolah untuk menitipkan sepeda dan motor. Anak-aak yang menitipkan sepeda tersebut biasanya karena malu karena sepedanya jelek, dan juga gengsi karena naik sepeda. Dan untuk motor mereka mnitipkanya karena memang karena belum cukup umur untuk memakai motor. Dalam hati andi berkata “mungkin kalau aku anak orang kaya aku bisa seperti mereka, yang mempunyai sebuah gang(kelompok), dan bisa ikut bercanda dengan para wanita, tapi aku adalah orang miskin”. 
Dalam perjalanan andi juga menemui sebuah kelompok dimana itu merupakan kumpulan orang-orang pinter dan aktif alam kegiatan sekolah, mereka adalah gerombolan anak pramuka yang ada di sekolahannya yang bernama “pasuska” pasukan khusus praamuka. Mereka sedang asik berjanda dan bercerita tentang pengalaman-pengalaman dalam kegiatan pramuka yang mereka jalani. Dilain sisi andi juga melihat grombolan anak-anak amburadul yang suka memalak mereka beranggotakan 5 orang yang terdiri dari siswa-siswa yang pernah tinggal kelas pada waktu di SD sehingga terlihat jelas dari wajahnya yang terlihat dewasa. Bagi andi sekolah itu adalah sebuah penyiksaan atas manusia-manusia seperti dia. Sesampainya di toilet andi melampiaskan semua dengan menendang sebuah tempat sampah dari plastik yang berada di depan pintu toilet. Andi merasa kalau dirinya  banyak sekali kekurangan sehingga ia tidak bisa bergaul dengan para anak-anak yang mempunyai nama diatas tadi.
Sebenarnya masih banyak anak-anak yang lain yang bukan termasuk anak ternama. Tapi andi ingin juga ternama sehingga ia ingin bergaul dengan orang-orang ternama. Saat andi berada di dalam toilet tiba-tiba dari luar terdengar suara gaduh, kedengaranya itu adalah anak-anak amburadul yang sedang memalak anak lainya. Andi hanya diam dan ketakutan soalnya ia tidak punya uang untuk ia kasih pada anak-anak amburadul tersebut.  Lama sudah ia didalam kamar mandi untuk menunggu para pemalak itu pergi. Suara ramai itu pun masih terjadi satu persatu siswa yang lewat dipalak dan akhirnya mereka pergi untuk membeli jajan, andi lega dan bergegas untuk menuju kelasnya.
Dalam perjalanan menuju kelas andi juga melihat beberapa tema sekelasnya yang sedang berjalan menuju kantin, andi pingin sekali bergaul dengan mereka walaupun sekedar jajan bersama, tapi andi tidak bisa karena beberapa sebab. Uang saku andi yang hanya seribu rupiah tiap hari membut andi tidak pernah sama sekali untuk pergi kekantin dan jajan seperti anak-anak yang lainya. Karena uang seribu hanya cukup untuk membeli satu jenis makanan dan satu gelas minuman plastik. Faktor uang saku yang selama ini selalu membebani andi untuk tidak berani bergaul dengan para teman-teman sekelasnya.
Andi bukanlah anak yang pandai dalam pelajaran, sekolah bagi andi adalah sebuah lembaga untuk mendewasakan diri, untuk bisa bergaul dengan semua orang, jadi andi tidak pernah berlajar untuk menguasai materi yang diberikan oleh bapak dan ibu gurunya, andi hanya berlajar bagai mana cara untuk mendekati seseorang agar mereka mau bergaul dengan dia. Setiap saat dia hanya memperhatikan para teman-teman sekelasnya maupun anak yang lain bagaimana mereka menjalin pertemanan. Setiap tingkah laku, perbuatan, dan juga cara berpakaaian semua andi perhatikan, apalagi kalau anak itu adalah anak yang beken yang mempunyai banyak teman.
Istirahat bagi andi merupakan sebuah masa yang sangat panjang, karena dalam istirahat andi harus berdiam diri-tanpa teman yang menemani. Istirahat yang ada dalam sekolah andi berlangsung selama 15 menit, itu sangat membosankan dan juga menyakitkan karena ia hanya bisa melihat tawa dan canda anak-anak lainya yang tidak bisa dirasakan andi. Bel masuk pun berdering, semua masuk siswa masuk kekelas, dan yang aneh lagi  ada sebuah kebudayaan yang sangat aneh dalam lingkungan sekolah itu, yaitu setiap bel berbunyi banyak sekali anak-anak yang masuk ke WC. Itu terjadi setiap saat bel berbunyi dan andi pun ikut larut dalam budaya tersebut. Sehingga kalau bapak ataupun ibu guru masuk ke kelas banku-bangku masih terlihat kosong terutama bangku untuk anak laki-laki.