menghilang

ingin sebenarnya ku menhilangkan bayangmu dari pikiranku
ingin sebenarnya aku lari dari belenggu ikatan ini
tapi semua iatu tak bisa ku lukukan
tapi ingin sekaliaku lakukan
karena


kau terlalu baik
terlalu manis
terlalu lemah
terlalu cantik

pluralis

untuk apa mempelajari pluralisme jika tak pernah memahami perbedaan

bahagia

bicara tentang bahagia, semua orang pasti mendambakan kebahagiaan akan hidupnya. walaupun ia tak pernah melakukann sesuatu yang membuat ia bahagia. bahagia semua orang mengganggap bahagia adalah sebuah kesenangan yang abadi. bahagia adalah suatu rasa puas yang yang timbuh dari dalam hati kita. bahagia adalah semua rasa yang bercmpur menjadi satu. bahagia adalah sebuah perjalanan akan hidupo dimana kita akan menik mati hidup tersbut denngan segala rasa yang ada dalam perasaan kita.

mungkin itu beberapa pengertian bhagia yang aku tagkap dari perjalannan hidup ku yang memang bahagiaa.

bagiku bahagia adalah gabungan semua rasa dari rasa sedih, rasa senag, rasa marah, rasa benci, putus asa, semangat, yang telah kita lalui dan dari semua itu kita akan merasakan bahagia. kesimpulan tersebut kuambil dari pemikiranku, dan obserfasiku. misalnya ketika oorang merasakan senang setiap hari (itu tidak mungkin, karena manusia itu sosok manusia yang bosanan) misalkan ada seorang yang senangnya berakting apakah mungkin dia akan bahagia jika keseharianya ia berakting. apakah mungkin jika seorang pesepak bola setiap hanya dia akan main bola tanpa henti akan bahagia. apakah mungkin kita  akan merasakan senag terus ketika ada sesuatu yang membuat kita senag diulang setiap saat dalam hidup kita.

itu tidak mungkin, bahagia bukablah kesenagan, bahagia adalah gabuangan dari semua rasa yang datang silih berganti dan kita bisa menyelesaikanya dengan baik. itulah bahagia. kaya buakanlah jaminan unntuk bahagia, ganteng bukan lah jaminan bahagia, cantik uga bukan jaminan, menjadi seorang artis juga bukan jaminan. tapi bahagia adalah sebuah perjalalan yang berwarna-warni yang kita lalui dalam hidup kita.

cerita cinta

setiap tahun bahakan setiap bulan atau kapan pasti kita mendengar atau bahkan membaca sebuah novel atau pun mendengar dari teman tentang kehidupan d mana betapa venomenalnya cerita kisah kasih tentang cinta.Penulis di sini lebih mengajak kepada sidang pembaca untuk lebih memaknai tentang hakekat apa makna dari manusia itu hidup. dalam sebuah novel yang berisi tentang cerita cinta yang biasanya menampilkan kisah wanita cantik, yang mengagumi seorang pria tampan, maupun pria yang mengagumi wanita. kisah cinta tersebut sangat mengesankan, betapa indahnya cinta ketika aeorang manusia sedang merasakan kesenangan, tapi betapa kejinya cinta ketika cinta telah menyakiti salah satu pencari cinta.

sebenarnya aku sendiri (penulis) telah bosan dengan kisah cinta yang ada di dunia pernovelan maupun perfilman. karena kisah cinta tersebut seakan akan hanya di miliki oleh oranngyang cantik dan oleh orang-orang ang gannteng, karena juga penulis disinni berperan sebagai sesosok pemuda yang tidak ganteng sma sekali.

MANGHADAPI RASA TAKUT

rasa takut adalah sebuah rasa yang selalu ada dalam diri manusia yang ditimbulkan dari pikiran. rasa takut yang kita miliki kadang membuat kita terhindar dari segala sesuatu yang membuat kita celaka(kurang baik). tapi rasa takut juga kaadang menghalangi kita dari sebuah kejadian yang akan membuat kita maju. rasa takut yang kita miliki membuat kita terhindar dari sebuat kejadian misalnya, pada waktu mau menyebrang jalan, rasa takut muncul, ketika masih banyak mobil yang lewat, ah nati tertabrak. rasa takut itu membuat kita terhindar dari kecelakaan. tapi rasa takut yang menghalangi kita untuk maaju adalah rasa takut untuk menghadapi perubahan yang membuat kita untuk maju, misalakan, aku takut pergi kesekolah karena di sekolah banyak sekali teman-temanku yang mengejekku karena pakaianku jelek. ada aku takut bertanya kepada guruku tentang apa yang saya belum paham karena nanti aku akan dibilang bodoh sama teman-temanku, ada juga rasa takun untuk membuat sebuah usaha ,(bekerja) karena dalam bekerja nanti aku akan kehilangan semua teman-temanku- aku tidak bisa bersama-sama dengan mereka lagi, aku tidak bisa bermain denngan mereka karena aku disibukan dengann rutinnitas bekerja yang sangat padat. dari semua itu adalah rasa takut yang menghalangi kita untuk maju menuju perubahan yang kita inginkan. dan pertanyaannya adalah bagai mana menghilangkan rasa takut tersebut.
rasa taku adalah rasa curig yang ditimbulkan dari pikiran kita. pikiran kita lah yang membuat rasa takut tersebut. pikiran kita telah memperbesar masalah yang sebenarnya itu hanya masalah kecil. sebenarnya rasa takut itu tidak nyata. rasa takut hanya sebuah fenomena dimana pikiran kita menganalisi sebuah kejadian yang akan kita lakukan berdasarkan analisis yang terlalu memperbesarkan masalah. untuk menghalau rasa takut tersebut adalah dengan melakukan apa yang pernah ditakuti. misalanya aku takut untuk pergi kesekolah, atau aku takut untuk menyatakan cinta kepada wanita yang aku sukai, atau aku takut aku takut pergi kesekolah karena ada seseorang yang sering mengejekku. tapi semua itu hanya dalam pikiran kita setelah semua yang kita pikirkan(ketakutan) tersebut telah kita jalani semua pikiran itu akan hilang semua rasa takut itu akan hilang begitu saja dengan sendirinya. yang ada hanya kejadian bahwa kita sedang melakukan tersebut.

mungkin contoh diatas terlalu berbelit belit. coba dengan contoh ini. ini contoh yang aku sendiri tak sengaja melakukanya. aku pernah takut untuk naik motor dengan kencang , karena aku takut kecelakaan dan sakit, terus dimarahi oleh orang tua, terus motor rusak dan aku harus berurusan dengan polisi, hingga aku pergi kesekolah terlambat terus karena aku selalu naik motor dengan kecepan 40km/jam. tapi pada suatu hari aku dalam keadaan yang aku sendiri tak tahu karena banyak masalah yang terjadi, aku naik motor dan ngebut sekitar 100km/jam. tiba tiba di depanku ada seorang pengendara sepeda motor yang nyeloong memotong jalanku. dan terjadilah kecelakaan. dan dalam kecelakan tersebut aku luka, motor rusak, dan sebagainya. dan apa yang kupikirkan waktu itu aku ternyata tidak takut lagi, yang kupikirkan adalah bagaimana caranya aku memperbaiki motor dan mengobati likaku. aku sudah tidak berpikiran bahwa aku taku luka lagi, aku tidak berfikir aku takut kalau motorku rusak. semua ketakuta tersebut telah hilang.

jadi rasa takut hanya ilusi belaka yang di timbulkan oleh pikiran kita. 

diambil dari sebuah buku(KALAU GA LUPA)
EMOSIONAL LEARNING KARYA OSHO