Tuesday 31 January 2012

pengantar materi pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN

        A.        Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran tidak akan terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan seperti kurikulum, guru, pembelajaran, dan peserta didik. Semua komponen tersebut bertujuan untuk kepentingan peserta didik. Berdasarkan hal tersebut pula, pendidik dituntut untuk mampu menggunakan berbagai model pembelajaran agar peserta didik mampu melakukan kegiatan belajar secara maksimal. Hal ini dikarenakan bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek, tetapi juga merupakan subjek dalam proses pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak dini untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya. Berbagai jenis model pembelajaran dapat digunakan oleh pendidik. Oleh karena itu juga, pengembangan metode pembelajaran bagi siswa harus terus dilakukan. Selain bertujuan agar siswa dapat lebih cepat memahami dan mengingat mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya, metode pembelajaran juga terus dikembangakan agar siswa lebih tertarik dengan mata pelajaran tersebut.
Dalam kenyataan sehari – hari sering kita jumpai sejumlah guru yang menggunakan metode tertentu yang kurang atau pun tidak cocok dengan isi dan tujuan pembelajaran. Akibatnya, hasilnya tidak memadai bahkan mungkin merugikan semua pihak terutama pihak siswa, walaupun terkadang kebanyakan mereka tidak menyadari hal itu. Guru seharusnya menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan sebelum melakukan proses belajar mengajar agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan suatu pendekatan dan metode tersebut harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna.

         B.        Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa metode pembelajaran PAI itu?
2.      Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi dalam pemilihan dan penentuan metode?
3.      Apa sajakah macam-macam metode dalam PAI yang mungkin dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran?



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Metode Pembelajaran PAI
Menurut Ahmadi (1997: 52) dikutip oleh Yatik Hidayanti, metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-caramengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guruuntuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencar imetode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh siswa.
Dalam menggunakan metode mengajar, guru yang tidak mengenal metode mengajar jangan diharap bisa melaksanakan proses belajar mengajar sebaik-baiknya. Hal yang terpenting dalam metode ialah bahwa setiap metode pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Tujuan mendidik adalah agar individu mampu memecahkan masalah-masalah dalam belajarnya, memerlukan metode yang lain, bila tujuannya mengumpulkan informasi. Bagaimana kualitas hasil belajar peserta didik nantinya akan sangat tergantung pada salah satu faktor, yaitu guru. Oleh karena itu, untuk mendorong keberhasilan dalam pembelajaran, guru dalam proses belajar-mengajar sebisa mungkin guru mengerti dan paham akan fungsi serta langkah-langkah dalam metode mengajar. Dengan demikian tujuan dan cita-cita dari proses pembelajaran akan tercapai.

B.   Pemilihan dan Penentuan Metode
Dalam proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara baru untuk menyesuaikan pengajarannya dengan situasi yang dihadapi. Metode-metode yang digunakan pun haruslah bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa. Namun metode yang bervariasi ini tidak akan menguntungkan bila tidak sesuaidengan situasinya. Baik tidaknya suatu metode pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Winarno Surakhmad dalam Djamarah mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 
1.      Anak didik
Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak dengan latar  belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga bermacam-macam. Demikian juga dengan jenis kelamin serta postur tubuh. Pendek kata dari aspek fisik selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik. Sedangkan dari segi intelektual pun sama ada perbedaan yang ditunjukkan dari cepat dan lambatnya tanggapan anak didik terhadap rangsangan yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar. Aspek psikologis juga ada perbedaan yaitu adanya anak didik yang pendiam, terbuka, dan lain-lain. Perbedaan dari aspek yang disebutkan di atasmempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambiluntuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif lamademi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional.
2.      Tujuan yang akan dicapai
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Halini dapat mempengaruhi penyeleksian metode yang harus digunakan. Metode yangdipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Jadi metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
3.      Situasi belajar mengajar
Situasi belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama. Makaguru harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan. Diwaktu lain, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuanmaka guru menciptakan lingkungan belajar secara berkelompok. Jadi situasi yangdiciptakan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
4.      Fasilitas belajar mengajar
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuanmetode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak disekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

C.   Macam-Macam Metode dalam PAI
Dalam menggunakan model mengajar sudah barang tentu guru yang tidak mengenal metode mengajar jangan diharap bisa melaksanakan proses belajar mengajar sebaik-baiknya. Hal yang penting dalam metode, ialah bahwa setiap metode pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Proses belajar mengajar yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling bahu-mambahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelemahan serta keuntungannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan prosese belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode mengajar ada yanf tepat untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada juga yang tepat digunakan didalam kelas atau di luar kelas. Ada sejumlah metode-metode mengajar yang mungkin dapat dilakukan oleh guru antara lain sebagai berikut:
1.       Metode ceramah
Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar, dan audio visual lainnya. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini, yakni:
a.       Menetapkan apakah metode ceramah wajar digunakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1)      Tujuan yang hendak dicapai.
2)      Bahan yang akan diajarkan termasuk buku sumbernya yang tersedia.
3)      Alat, fasilitas, dan waktu yang tersedia.
4)      Jumlah murid beserta taraf kemempuannya.
5)      Kemampuan guru dalam penguasaan materi dan kemampuan berbicara.
6)      Pemilihan metode mengajar lainnya sebagai metode bantu.
7)      Situasi pada waktu itu.
b.      Langkah-langkah menggunakan metode ceramah. Pada umumnya tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni: persiapan / perencanaan, pelaksanaan, dan kesimpulan.
Perlu diperhatikan, bahwa metode ceramah akan berhasil baik bila didukung/ dibantu oleh metode-metode yang lainnya, misalnya: tanya jawab, tugas, latihan dan lain-lain. Metode ceramah ini wajar digunakan apabila:
1)      Ingin mengajarkan topik baru.
2)      Tidak ada sumber bahan pelajaran pada sisiwa.
3)      Menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.

2.       Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya dan siswa menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya dan guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa.
Beberapa hal yang perlu diperhtaikan dalam metode tanya jawab ini, antara lain:
a.       Tujuan yang akan dicapai dari metode tanya jawab.
b.      Jenis pertanyaan. Pada dasarnya ada dua pertanyaan yang perlu diajukan, yakni pertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran.
c.       Teknik mengajukan pertanyaan. Berhasil tidaknya metode tanya jawab, sangat bergantung kepada teknik guru dalam mengajukan pertanyaannya.
Metode tanya jawab biasanya dipergunakan apabila:
a.       Bermaksud mengulang bahan pelajaran.
b.      Ingin membangkitkan siswa belajar.
c.       Sebagai selingan metode ceramah.

3.       Metode diskusi
diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu, diskusi bukan debat karena debat adalah perang mulut; orang yang beradu argumentasi, beradu paham, dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pahamnya sendiri. Dalam diskusi, tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.
Manfaat diskusi antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Peserta didik memperoleh kesempatan untuk berpikir.
b.      Peserta didik mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap, dan aspirasinya secara bebas.
c.       Peserta didik belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
d.      Diskusi dapat menumbuhkan partisipasi aktif dikalangan peserta didik
e.       Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratof, dapat menghargai pendapat orang lain.
f.       Dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat. Diskusi selalu dipakai dalam pergaulan sehari-hari, dan karenanya merupakan sebagian dari kehidupan sehari-hari.
Di samping manfaat menggunakan metode diskusi, tentu terdapat kelemahan-kelemahannya. Adapun kelemahan-kelemahannya itu antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Diskusi terlampau menyerap waktu. Kadang-kadang diskusi larut dengan keasyikannya dan dapat menggangu pelajaran lain.
b.      Pada umumnya peserta didik tidak berlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka kecenderungannya mereka tidak sanggup diskusi.
c.       Kadang-kadang guru tidak memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka kecenderungannya diskusi menjadi tanya jawab.
Kelemahan ini menunjukan bersumber dari guru yang kurang menguasai penggunaan dan manfaat metode diskusi dalam membahas materi pelajaran. Kelemahan juga datang dari peserta didik yaitu kurang mampu melaksanakan diskusi dengan baik, karena terjebak dengan tanya jawab atau debat kusir, sehingga makna sebagai suatu teknik untuk memahami materi pelajaran tidak terpenuhi dengan baik.
4.       Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Metode demonstrasi ini barang kali  lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yangsedang terlibat dalam proses serta menagmbil kesimpulan-kesimpulanyang diharapkan. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar dan dapat pula dimengerti materi yang diajarkan.
5.       Metode sosio drama
Sosio drama (role playing) adalah metode mengajar yang dalam pelaksanaannya peserta didik mendapat tugas dari guru untuk mendramatisasikan suatu situasi sosila yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan sutu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial.
Metode sosiodrama oleh Mansyur (1996: 104) mempunyai kebaikan-kebaikan antara lain:
a.       Murid melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat bahan yang akan didramakan.
b.      Murid akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.
c.       Bakat yang terpendam pada murid dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau timbul bibit seni dari sekolah.
d.      Kerja sama antar pemainn dapat ditumbuhkan dan dibina sebaik-baiknya.
e.       Murid memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
f.       Bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar murid mudah dipahami oarang lain.
Metode sosio drama mempunyai kelemahan-kelemahan, antara lain:
a.       Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang aktif.
b.      Banyak memakan waktu.
c.       Memerlukan tempat yang cukup luas.
d.      Kelas sering terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan dan sebagainya.

6.       Metode latihan
Metode latihan (drill) atau metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suaru ketangkasan, ketetapan, kesempatan, dan ketrampilan. Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat atau inisiatif siswa untuk berpikir, maka hendaknya latihan disiapkan untuk mengembangkan kemampuan motorik yang sebelumnya dilakukan diagnosis agar kegiatan itu bermanfaat bagi pengembangan motorik siswa.
7.       Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas dan resistasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya. Tigas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompokl.
Metode pemberian tugas mempunyai beberapa kebaikan antara lain:
a.       Pengetahuan yang diperoleh murid dari hasil belajar, hasil percobaan atau hasil penyelidikan yang banyak berhubungan dengan minat dan bakat.
b.      Mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggungjawab dan berdiri sendiri.
c.       Tugas dapat lebih menyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang yang dipelajari.
d.      Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengola sendiri informasi dan komunikasi.
e.       Metode inii dapat membuat siswa bergairah dalam belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.
Beberapa kelemahan dari metode pemberian tugas ini dalam pembelajaran adalah :
a.       Seringkali siswa melakukan penipuan diri di mana mereka hanya meniru hasil pekerjaan orang lain, tanpa ,mengalami peristiwa belajar.
b.      Adakalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c.       Apabila tugas terlalu diberikan atau hanya sekedar melepaskan tanggung jawab bagi guru, apalagi bila tugas-tugas itu sukar dilaksanakan ketegangan mental mereka dapat terpengaruhi; dan
d.      Karena kalau tugas diberikan secara umum mungkin seseorang anak didik akan mengalami kesulitan karena sukar selalu menyelesaikan tugas dengan adanya perbedaan individu. Kelemahan ini lebih dititikberatkan pada siswa, tetapi ada juga kelemahan guru.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.
            Metode dalam belajar adalah cara atau teknik penyajian bahan pembelajaran yang akan digunakan guru pada saat menyajikan materi pembelajaran. Oleh sebab itu, guru perlu memahami berbagai macam metode yangg digunakan, sehingga mempermudah guru dalam memilih metode yang tepat dengan situasi dan kondisi siswa. Terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan guru dalam  kegiatan pembelajaran seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, sosio drama, latihan, dan lain-lain.

B.     Saran dan Kritik
Dari pembuatan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah ilmu bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Kasful dan Hendra Harmi. Perncanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung: Alfabeta, 2011.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Cet Ke-8. Bandung: Alfabeta, 2010.
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Cet Ke-9. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009.


No comments: