Monday 17 September 2012

kata dari seorang wanita di pohon beringin

saat itu embun pagi masih ketal. tanaman tanama masih basah. tetesan air embun juga masih terus menerus terjun dari ujung ujung ranting dan daun. kokokan ayam terdengar begitu jelas. deras geruman geruman air laut juga masih terdengar mengerikan  dari arah samudra hindia. kicauan burung layak sebuah harmonik dari sebuah alat musik. suasana segar tanpa polusi, terhirup dan masuk dengan langsam tanpa hambatan kedalam paru paru. aku mencoba untuk menggerakan setiap sendi sendi dalam tubuhku. suara benturan benturan tulangku terdengar renyah karena sudah lama aku tak bangun pagi dan berolah raga. kesibukanku tiap malam memaksaku untuk tidak bisa bangun pagi setiap harinya. berkerja sebagai penjaga malam di sebuah toko besar membuatku terpisah dari dunia yang menyejukan ini.

kakiku melangkah pelan, beberapa kali aku menghirup nafas panjang. sedikit dengan lompatan lompatan kecil tubuhku terangkat. dari arah belakangku terlihat rombongan dengan langkah langkah yang tidak lagi diragukan lagi bahwa mereka adalah pelari palari dari kampung sebelah. kakinya panjang panjang dengan balutan sepatu sport berwana putih yang menambah jelas derap langkah kaki mereka. dengan gagahnya mereka menyalipku dengan cepat. lima orang itu berbadan tinggi sekitar 170cm. aku pun mengikutinya walaupun dengan terengah engah.

tiba tiba bulu kuduku merinding, tubuhku menjadi dingin. sosok wanita berambut putih tiba tiba muncul di hadapanku. rambut putihnya menutupi sebagian raut wajahnya yang sudah kriput. aku sama sekali tak mengenalanya dia asing bagiku. kakiku gemetar aku tak bisa mengerakan kakiku untuk berjalan. aku melayang. tiba tiba semua sudut menjadi petang.

aku terjatu di sebuah hutan lebat dengan panorama pagi yang sangat sejuk. sebuah pohon beringin besar dengan daun-daun yang sangat rindang terlihat kokoh berdiri di hadapanku. aku tak tahu dimana aku berada dimana saat itu. segerombolah laki-laki dan wanita berbondong bondong melintas di hadapanku. mereka terlihat serius dengan apa yang mereka kerjakan. dengan baju yag rapi mereka berjalan dengan tegap.

sesosok wanita manis di bawah pohon beringin terlihat tersenyum kepadaku. aku penasaran, sebelumnya wanita itu tidak ada di bawah pohon beringin itu. tapi ketika seogerombolan orang yang tadi lewat ia terlihat jelas melambaikan tanganya kepadaku, seolah ia berkata. "ayo sini bergabung dengan masa depan yang lebih cerah, jangan kau taku hanya karena beberapa masalah yang kau jadikan sebagai alasan untuk tidak bangun pagi dan menggapai matahari"



No comments: