Thursday 27 March 2014

dia bidadari yang malang

aku tak tahu kenapa aku menilaimu seperti ini. aku juga tak pernah tahu kenapa aku sangat memperhatikan secara detail. dari semua yang kamu lakukan aku tahu semuanya, (menurutku). bidadari yang malang jangan bersedih atas semua yang kau jalani, penderitaanmu, kekerasan yang kau terima, perlakuan buruk yang kau teriama, hinaan, pujian, dan kadang pelecehan yang sangat tidak pernah aku suka melihatnya. 
bidadari yang cantik, kamu pasti merasa dengan apa yang kau alami bahkan mungkin kau juga tahu apa yang sebenarnya yang aku rasakan kepadamu, sebuah rasa yang menurutku ini adalah rasa cinta, walaupun kadang sesekali aku juga memungkiri itu semua. salan sayang selalu untukmu bidadari. 

" laksana petir yang dasyat, serupa ledakan dasyat gunung berapi, layaknya gelombang aor laut yang menghantam batu karang, kau tak perah lelah, walaupun kaulelah, kau tak pernah bersedih walaupun kamu sedih,"

"bidadari penghuni surga, relakanlah jiwaku ini beserta badan ini untuk mengabdikan diri padamu, relakanlah tangan ini membelaimu, relakanlah semua urusanmu adalah urusanku, relakan semua karena aku adalah kamu, karena dirimu adalah aku"

"tak pernah padam, api matahari yang menimbulkan panas di bumi, tak juga hilang manusia suci, yang terkucilkan, tak juga akan menjadi intan duri melati yang hinggap dalam sarang madu burung madu."

"tatapan matahari dalam matamu, menyilaukan dan menghancurkan hati yang sekeras baja, senyuman es yang kau lempar tak akan pernah menjadikan malapetaka."


"cermin emas masalalu, derita lucu telah berlalu,"
keringat kering di atas bahu, mengalir indak tak tahu kapan"

dalam air susu dalam gelas
tak sedalam air lau
tapi samudra kelembutan yang berisi intan dalam hatimmu adalah ilmuku



sajak-sajak tak pernah punya arti ini, tak sanggup mewakili seribu kekagumanku padamu..


titik indah tak pernah terlihat oleh keburukan







sinar sayup itu adalah energi




sementara jalan kecil dalam pikiranmu adalah hjdasfhjhjfhdfj



 

No comments: