Monday 26 November 2012

20 HARI MENJELANG PEMENTASAN

Hujan sore itu deras. hingga dunia kampus malam itu adalah dunia hujan. Kilatan petir seperti memotret kegiatan kita malam itu. lampu tiba-tiba padam. Suara alat musik yang sedang dimainkan anak band di ruangan bawah sanggat gerak berhenti. Rica-rica yang telah dipersiapkan segera kami santap bersama kenyang memang, namu suasana tak mengenyangkan, sanggarpun penuh sesak nunung tidur karena kecapean. Akhifid mengambil  gitar, aji memukul jimbe dan kamipun bernyanyi, sejenak untuk menghangatkan suasana dan juga melawan hujan deras yang terus berdendang tak beraturan. 
Sosok hitam tak terlihat wajahnya mulai menaiki tangga, dia umi jajulah, salah satu anggota kami. aku terpana melihatnya, hujan deras tak menghalanginya untuk berangkat berlatih. dengan menggendong tas dan tangan sebelah kirinya meneteng helm yang telah basah. tak satupun kata terucap dari mulutnya "duar" helmnya jatuh di ikuti tubuh lemasnya menghatam tubuh hisyam yang sedang sayik tiduran. ia jatuh pingsan. suasana sanggar menjadi sangat hangat atas pingsannya umi.
benar-benar hangat ketika umi jatuh dan di ikuti beberapa teriakan yang menandakan mereka terkejut. dengan segera tubuh umi yang lunglai segera di amankan, diangakat ketempat yang kebih layak dan juga lebih hangat. mungkin karena dia kedinginan atau mungkin karena capek dan beberapa asumsi lainya. memang dia mudah sekali untuk pingsan ketika tubuhnya kecapekan. nunung segera bangun dan menggunakan seribu jurusnya untuk menyadarkan umi. 
hujanpun reda setelah sekitasr setengah jam berlangsung. umi mulai siuman lapu juga seakan berpihak pada umi, lamupu kembali menyala terang. hanif nafi juga datang membantu menyadarkan umi. suap demi suap nasi mulai mengisi perut umi. aktifitas segera kembali pulih senyum dan canda juga mulai menghiasi wajah mereka. hisaya memegang gitar dan meminta akfid untuk mengajarinya, suara musik juga kembali mengema, dan dalam sekejap canda dan tawa semakin menjadi, sutra dara segera mengondisikan para anggotanya untuk segera berlatih. raut wajah umi semakin memerah semangat berlatih walaupun susah tapi tetap berlatih. 
adengan demi adengan segra dimainkan, cu-cut dan juga beberapa komentar mulai menghiasi adegan yang menurut sutradara kurang mengena. backsoun cacian dan juga mendebarkan mengiringi setiap adegan membuat suasana semakin menegangkan, seperti sebuah sinema backsoun berganti-ganti menurus suasana yang sedang dimainkan. suasana kembali gempar ketika umi kembali jatuh pingsan. suasana latihan menjadi tak kondusif tapi tetap berlatih. latihan-latihan dan latihan untuk sebuah keindahan dalam pentas. 
supri, hisyam, akhifid, aji, faozi sang sutradara, hanif, nafi, uni yang jatuh pingsan, saeful yang tidak sempat berlatih karena ketiduran, nunung, mufty, nurudin . 
Tetap semangat
BY . Nano (sang penulis)
FOR REMEMBER
FOR ESTETIKA
FOR TEATER
FROM HEART

No comments: