Saturday 24 November 2012

TERBAWA ROMANTISME DRAMA PERCINTAAN

TERBAWA ROMANTISME DRAMA PERCINTAAN
Suasana hening, rintik-rintik air mata membasahi helaian kain baju. Adegan tangis seorang gadis yang merintih lantaran ditinggal mati oleh suaminya sangat menyentuh. Sang gadis larut dalam kesedihan, linangan air mata menggambarkan aktingnya sangat patutu untuk di acungi jempol. Dalam cerita itu sang gadis berada diruang tamu memakai baju hitam dan pas di depanya terdapat mayat yang telah terbungkus kainputih bersih dan baunya sangat harum dengan bau kematian.
Semua penonton hilang, merasuk dalam emosi sag gadis. “suamiku kenapa harus secepat ini kau pergi, sudah sekian lama kita mengarungi bakhtera kehidupan, susah, sedih, suka, bahagia telah kita jalani, bahkan hampir satu detik pun kita tak pernah berpisah, hingga orang-orang yang memandang kita menganggap kita adalah pasangan yag sangat serasi dan cinta kita tak pernah akan terpisahkan dan tidak ada yang bisa memisahkan sekalipun tuhan” duduk tersungkur di samping tubuh yang tak bernyawa lagi.
“suamiku apakah semua ini kau lakukan agar cintamu padaku itu benar-benar cinta!, cinta yang sampai akhir hayatmu, apakah ini hanya sandiwaramu yang kau buat untuk melebur kesalahan tempo hari saat kau tertangkap basah sedang bercumbu dengan wanita lain, lalu kau minta maaf kepadaku dan menusuk dadamu dengan sebelah pisau hingga kau mati, pecundang !, jangan bilang kalao cintamu kepadaku selama ini palsu, atau kau tak tahan dengan godaan wanita lain karena keseksian dan kecantikanya”
“sudahlah surti,..jangan kau sia-sia kn air matamu untuk laki-laki itu, kau sudah cukup berbakti kepadanya, dengan mengurus jenazahnya” seorang aktor laki-laki mendekapnya dari belakang dan mencoba menenagkan sang gadis. “bukan aku mencari kesempatan untuk memeluk, tapi jika kau tak keberatan aku siap menjadi tiang sandaran sebagai tempat untuk mencurahkan segala kerisauan dan kesedihanmu” merekapun berpelukan, para penonton menerikan beberapa siulan da juga jeritan, sang aktor terlihat sangat menghayati begitu juga dengan sang aktris.
“Kenapa kau begitu sabar menghadapi diriku ini yang telah mencapakanmu, sudah beratus kali kau menytakan cinta, dan juga sudah beratus kali pula kau kucampakan, tapi kenapa kau tetap saja dapat menerimaku sebagai teman” kata sang gadis sambil terisak isak.
“tak akan pernah aku berhenti untuk menyatakan cinta kepadamu, walau seribu acuhmu kau lemparkan kepadaku, acuhmu adalah pupuk bagi tanaman cinta yang telah tumbuh sejak pertama kali aku melihatmu”
“apakah saat ini juga kau masih dapat menerimaku”
“dengan segala jiwa dan ragaku, dan akan ku jadika kau ratu dalam hatiku” serentak seluruh penonton tersenyum dan air mata bahagia yang bercampur dengan kesedihan terus mengalir di pipi semua orang yang ada di ruangan tersebut. Drama romantis itu telah menyebarkan aroma kemesraan dan keharuan di seluruh isi ruangan. Suara gemuruh tepuk tangan mengahiri pementasan, beberapa pasang mata berlari lari mencari kesamaan rasa yang mereka rasakan. begitu juga dengan pujo. Seperti menemukan apa yang ia cari, pujo bergegas menegakan badan dan berlari menuju kepada seorang gadis yang tak jau darinya, dengan suara lantang ia berucap”maukah kamu jadi pacarku, karena aku adalah sosok laki-laki yang seti seperti laki-laki dalam drama tersebut”. Sambil bertekuk lutut. Serentak penghuni ruangan memusatkan perhatianya kepada pujo dan gadis itu. Sang gadis tersenyum sambil bergesa meninggalkan pojo.

No comments: