“ LANDASAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
DI MADRASAH “
Tugas Terstruktur Mata
Kuliah Kurikulum PAI di Madrasah
Dosen Pembimbing : Dr.
H. Rahmat Raharjo Syatibi, M.Ag.
Disusun
Oleh Kelompok III - PAI V C
NAMA
|
NOMORABSEN
|
NIM
|
1.
Siti
Dima Aminah Maulidah
2.
Sri
Wahyuni Hidayati
|
16
18
|
2093521
2093525
|
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ‘ULAMA
(
STAINU ) KEBUMEN
2011
MOTTO
Ø Jangan menilai seseorang hanya dari
penampilannya saja
Ø Jadilah
seseorang yang berilmu atau belajar atau pendengar atau pecinta ilmu, dan
janganlah menjadi orang ke-lima yaitu menjadi orang yang binasa atau celaka.
Ø Introspeksi diri sendiri sebelum
mengintrospeksi orang lain
Ø Pengorbanan terbesar adalah jika kita
belajar mengasihi orang yang menyakiti kita (Debby Basjir)
Ø Pendidikan
merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat serta inayahnya kepada Kami, atas petunjukNya sehingga
Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat serta salam tidak
henti-hentinya kami sampaikan kepada Nabi Agung junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti dan
mengamalkan sunnah-sunnahnya. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Kurikulum PAI di Madrasah” Semester V/ PAI / S.I di Sekolah
Tinggi Islam Nahdlatul ‘Ulama (STAINU) Kebumen.
Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat tersusun
dengan baik. Dan ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Dr. H.
Rahmat Raharjo Syatibi, M.Ag, selaku dosen pengampu mata kuliah “Kurikulum PAI
di Madrasah” yang telah memberikan bimbinga kepada kami.
Harapan penyusun, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca
pada umumnya. Penyusun menyadari bahwa di dalam menyusun makalah ini, tentunya
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, segala saran dan
kritik dari pembaca sangat kami nantikan untuk penyempurnaan makalah ini.
Kebumen,
Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................... i
MOTTO.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan....................................................................... 2
D.
Manfaat .................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.
Hakikat Kurikulum PAI di Madrasah...................................... 4
B.
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah.. 7
C.
Landasan Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah.......... 10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................... 13
B.
Kritik dan Saran........................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kurikulum merupakan inti dari bidang
pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Tanpa
ada kurikulum proses pembelajaran tidak akan berhasil yang baik, bagai kapal
tanpa nahkoda. [1]Mengingat
pentingnya kurikulum dalam pendidikan, khususnya kurikulum PAI di Madrasah, maka
penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan
kurikulum tersebut sama-sama membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang
didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan
kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal
dalam pendidikan.
Agar tujuan dari suatu kurikulum PAI
di madrasah dapat benar-benar tercapai, maka perlu adanya suatu pengembangan
kurikulum yang berdasarkan pada landasan-landasan serta prinsip-prinsip yang
berlaku. Hal ini mengingat bahwa suatu kurikulum tersebut diharapkan dapat
memberikan landasan dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa
secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat
serta dapat menjadi siswa yang beriman dan bertakwa.
B. Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang timbul mengenai kurikulum
maupun pengembangan kurikulum PAI di Madrasah, sehingga memunculka beberapa
permasalahan dalam proses pendidikan
antara lain :
1.
Apa
hakikat kurikulum PAI di madrasah ?
2.
Bagaimana
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum PAI di madrasah ?
3.
Apa
landasan dalam pengembangan kurikulum PAI di madrasah ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Penyusun
ingin mengetahui dan memaparkan mengenai hakikat kurikulum PAI di madrasah
2.
Penyusun
ingin mengetahui dan memaparkan mengenai prinsip-prinsip kurikulum PAI di
madrasah
3.
Penyusun
ingin mengetahui dan memaparkan mengenai pengembangan kurikulum PAI di madrasah
4.
Penyusun
ingin belajar agar lebih mengetahui mengenai kurikulum PAI di madrasah.
D. Manfaat
Setelah menyelesaikan pembuatan makalah
ini, ada beberapa manfaat yang dapat diambil oleh penyusun:
1.
Adanya
makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran
terhadap suatu ilmu.
2.
Penyusunan
makalah ini dapat dikaji bersama dalam forum diskusi
3.
Mencari
solusi yang bijak dalam menyelesaikan masalah yang timbul dalam forum diskusi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Kurikulum PAI di Madrasah
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan
tertentu.[2]
As-Syaibani menetapkan lima dasar
pokok kurikulum pendidikan yaitu dasar religious, falsafah, psikologis,
sosiologis, dan organisatoris.
1.
Dasar religious, dasar yang ditetapkan nialai-nilai ilahi yang
terdapat pada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang merupakan nilai yang kebenarannya
mutlak dan universal
2.
Dasar Falsafah, dasar ini memberikan arah tujuan pendidikan
sehingga susunan kurikulum mengandung suatu kebenaran
3.
Dasar psikologis, dasar ini
mempertimbangkan tahapan psikis anak didik yang berkaitan dengan perkembangan
jasmaniah, kematangan, bakat, intelektual, bahasa, emosi, kebutuhan dan
keinginan individu.
4.
Dasar sosiologis, dasar ini memberikan gambaran bahwa kurikulum
pendidikan memegang peranan penting dalam penyampaian dan pengembangan
kebudayaan, proses sosialisasi individu, dan rekonstruksi masyarakat.
5.
Dasar organisatoris, dasar ini mengenai bentuk penyajian bahan
pelajaran yaitu organisasi kurikulum.
Fungsi kurikulum bagi sekolah yaitu
sebagai alat untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan yang diinginkan dan
sebagai pedoman dalam mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah. Fungsi
kurikulum bagi anak didik sebagai suatu organisasi belajar tersusun yang
diharapkan mereka mendapatkan pengalaman . baru yang dapat dikembangkan
dikemudian hari. Fungsi kurikulum bagi Kepala Sekolah maupun Guru sebagi
pedoman kerja. Sedangkan fungsi kurikulum bagi orang tua siswa yaitu agar orang
tua dapat turut serta membantu pihak sekolah dalam memajukan putra putrinya.[3]
Adapun tujuan kurikulum PAI di
madrasah yaitu untuk mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang unggul
dalam beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian, menganalisa ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (visi dan misi madrasah).[4]
Komponen-komponen
yang terkait dalam kurikulum dikelompokkan menjadi empat yaitu: [5]
1.
Kelompok komponen-komponen Dasar yaitu konsep dasar filosofis dalam
mengembangkan kurikulum PAI yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap
tujuan PAI tersebut
2.
Kelompok komponen-komponen Pelaksana, yaitu mencakup materi
pendidikan, system pendidikan, proses pelaksanaan, dan pemanfaatan lingkungan.
3.
Kelompok-kelompok Pelaksana dan Pendukung kurikulum yaitu komponen
pendidik, peserta didik dan konseling
4.
Kelompok Usaha-usaha Pengembangan yang ditujukan dengan adannya
evaluasi dan inovasi kurikulum, adanya perencanaan jangka pendek, menengah dan
jangka panjang, terjalinnya kerja sama dengan
lembaga-lembaga lain dalam rangka pengembangan kurikulum tersebut.
B.
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah
Pengembangan
kurikulum PAI di Madrasah berdasarkan pada prinsp-prinsip yang antara lain :
1.
Prinsip Peningkatan Keimanan dan Ketakwaan, Budi Pekerti Luhur, dan
Nilai-nilai Budaya
Keyakinan dan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat berpengaruh pada sikap dan arti
kehidupannnya. Keimanan dan ketakwaan, budi pekerti luhur dan nilai-nilai
budaya perlu digali, dipahami, dan diamalkan oleh peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari.[6]
2.
Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan dan kepentingan
Peserta Didik serta tuntutan Lingkungan
Hal ini
dimaksudkan agar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis dan tanggung jawab.[7]
3.
Prinsip Keseimbangan antara Etika, Logika, Estetika dan Kinestetika
Kurikulum
hendaknya menaruh perhatian terhadap siswa agar mampu menjaga keseimbangan
dalam proses dan pengalaman belajar yang meliputi etika, logoka, estetika, dan
kinestetika, sehingga siswa akan menjadi seseorang yang terhormat, cerdas,
rasional, dan unggul.[8]
4.
Prinsip Penguatan Integritas Nasional
Prinsip ini
dimaksudkan untuk menanamkan kesadaran bahwa Indonesia adalah Negara yang
majemuk, tetapi keanekaragaman itu tidak boleh membuat perpecahan, karena
walaupun berbeda tetap satu jua (Bhineka Tunggal Ika).[9]
5.
Prinsip Pengetahuan dan Teknologi Informasi
Kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi terus
berkembang, sehingga kurikulum mendorong siswa untuk mampu mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut agar siswa
memiliki kemampuan untuk berpikir dan belajar dengan baik.[10]
6.
Prinsip Pengembangan Keterampilan Hidup
Prinsip ini mengembangkan 4 keterampilan
yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan di
lingkungan sekitarnya yaitu keterampilan
diri (personal skill), keterampilan berfikir rasional (thinking skills),
keterampilan akademik (academic skills), keterampilan vocasional (vocational
skills). Dengan keterampilan tersebut, setelah siwa tersebut lulus sekolah
dapat mempertahankan hidupnya sesuai dengan pilihan masing-masing individu.[11]
7.
Prinsip Pilar Pendidikan
Pilar pendidikan
yang dijadikan prinsip pengembanga kurikulum di madrasah ada empat yaitu:
learning to know (belajar untuk memahami), learning to do (kemampuan untuk
berbuat), learning to be (belajar untuk menjadi diri sendiri), dan learning to
live together (belajar untuk hidup dalam kebersamaan).[12]
8.
Prinsip Kontinuitas (berkesinambungan)
Kurikulum disusun secara
berkesinambungan artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi, dan bahan kajian
disusun secara berurutan. Oleh karena itu, pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum harus memperhatikan kesinambungan (antar kelas, antar jenjang
pendidikan, antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan). [13]
9.
Prinsip Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum di
madrasah diarahkan kepada pengembangan, pembudayaan,dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan unsure-unsur pendidikan formal, informal dan
nonformal dengan memperhatikan kondisi dan tuntut lingkungan yang selalu
berkembang.[14]
C.
Landasan Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah
Landasan Pengembangan kurikulum PAI
di madrasah, pada hakikatnya adalah factor-faktor yang harus diperhatikan dan
dipertimbangkan oleh para pengembang kurikulum ketika hendak mengembangkan atau
merencanakan suatu kurikulum lembaga
pendidikan.[15] Landasan-landasan tersebut
antara lain :
1.
Landasan Agama
Dalam
mengembangkan kurikulum sebaiknya berlandaskan pada Pancasila terutama sila ke
satu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Di Indonesia menyatakan bahwa kepercayaan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing individu. Dalam kehidupan, dikembangkan sikap saling menghormati
dan bekerjasama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan
yang berbeda-beda, sehingga dapat terbina kehidupan yang rukun dan damai. [16]
2.
Landasan Filsafat
Filsafat
pendidikan dipengaruhi oleh dua hal yang pokok, yaitu cita-cita masyarakat dan
kebutuhan peserta didik yang hidup di masyarakat. Filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan (love
of wisdom). Agar seseorang dapat berbuat bijak, maka harus berpengetahuan,
pengetahuan tersebut diperoleh melalui proses berpikir secara sistematis, logis
dan mendalam. Filsafat dipandang sebagai induk segala ilmu karena filsafat
mencakup keseluruhan pengetahuan manusia yaitu meliputi metafisika,
epistimologi, aksiologi, etika, estetika, dan logika. [17]
3.
Landasan Psikologi Belajar
Kurikulum belajar
mengetengahkan beberapa teori belajar yang masing-masing menelaah proses mental
dan intelektual perbuatan belajar tersebut. Kurikulum yang dikembangkan
sebaiknya selaras dengan proses belajar yang dilakukan oleh siswa sehingga
proses belajarnya terarah dengan baik dan tepat.[18]
4.
Landasan Sosio-budaya
Nilai
social-budaya dalam masyarakat bersumber dari hasil karya akal budi manusia,
sehingga dalam menerima, menyebarluaskan, dan melestarikannya manusia
menggunakan akalnya. Setiap masyarakat memiliki adat istiadat, aturan-aturan,
dan cita-cita yang ingin dicapai dan dikembangkan. Dengan adanya kurikulum di
madrasah diharapkan pendidikan dapat memperhatikan dan merespon hal-hal
tersebut.[19]
5.
Landasan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pendidikan
merupakan suatu usaha penyiapan peserta didik untuk menghadapi lingkungan hidup
yang mengalami perubahan yang semakin pesat dan terus berkembang. Sehingga dengan
bekal ilmu pengetahuan dan teknologi,setelah siswa lulus diharapkan dapat
menyesuaikan diri di lingkungannya dengan baik.[20]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hakikat kurikulum
meliputi pengertian, fungsi, tujuan serta komponen-komponen kurikulum. Dengan
mengetahui hakikat kurikulum tersebut, jelaslah betapa pentingnya kurikulum
bagi madrasah ataupun sekolah untuk kemajuan dan prestasi madrasah atau sekolah
tersebut.
Prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum PAI di madrasah meliputi prinsip Peningkatan Keimanan
dan Ketakwaan, Budi Pekerti Luhur, dan Nilai-nilai Budaya, Berpusat pada
Potensi, Perkembangan, Kebutuhan dan kepentingan Peserta Didik serta tuntutan
Lingkungan, Keseimbangan antara Etika, Logika, Estetika dan Kinestetika,
Penguatan Integritas Nasional, Pengetahuan dan Teknologi Informasi, Pengembangan
Keterampilan Hidup, Pilar Pendidikan, Kontinuitas (berkesinambungan), Belajar
Sepanjang Hayat.
Sedangkan Landasan
kurikulum PAI di madrasah antara lain
landasan Agama, Filsafat, Psikologi Belajar, Sosio-budaya, dan Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
B.
Kritik dan Saran
Dari pembuatan tugas makalah ini, kami dari penyusun mengharapakan
makalah ini bermanfaat dan bisa menambah ilmu bagi para pembaca. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kami mohon maaf
dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
·
Dakir. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta:
Rineka Cipta, 2004
·
Direktorat Jenderal
Pendidikan Agama Islam. Kebijakan Departemen Agama dalam Peningkatan Mutu
Madrasah di Indonesia. Jakarta: Ditjen Penais Departemen Agama, 2008
·
Muhaimin dkk. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di
Perguruan Tinggi Agama Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
·
Muhaimin dkk. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers, 2008
·
Zaini, Muhammad. Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi
Evaluasi dan Inovasi. Yogyakarta: Teras, 2009
·
Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009
·
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara, 2001
·
http://www.bintangbangsaku.com/content/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
·
Hamalik, Oemar. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008
·
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta, 2010
·
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
[1] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi
Evaluasi dan Inovasi. ( Yogyakarta: Teras, 2009), hlm 21.
[2] UU No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta:
Depag, 2003.
[3] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi
Evaluasi dan Inovasi. (Yogyakarta: Teras, 2009) hlm. 8. Lihat juga Dakir, Perencanaan
dan Pengembangan kurikulum (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) hlm 21
[4] Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam. Kebijakan Departemen
Agama dalam Peningkatan Mutu Madrasah di Indonesia. (Jakarta:Ditjen Penais
Departemewn Agama, 2008)
[5] Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di
Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. (Jakarta: Raja Grafindo, 2005)
hlm. 11-12
[6] Muhaimin dkk, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di
Perguruan Tinggi Agama Islam (YYogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm 61
[7] Muhaimin dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah. (Jakarta: Rajawali Pers,
2008), hlm 21-22. Lihat Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 151-152
[8] Muhaimin dkk, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di
Perguruan Tinggi Agama Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm 61.
Lihat Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Evaluasi
dan Inovasi. (Yogyakarta: Teras, 2009). Hlm 112. Lihat Syaiful Sagala. Konsep
dan Makna Pembelajaran. (Banduang: Alfabeta, 2010). Hlm 116
[9] Ibid
[10] Ibid. Lihat Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 152. Lihat Muhaimin dkk, Pengembangan
Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah.
(Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hlm 22
[11] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi
Evaluasi dan Inovasi. (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm 117. Lihat Muhaimin
dkk, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi Agama
Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm 62
[12]http://www.bintangbangsaku.com/content/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan.
[13] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. (Bandung: Bumi
Aksara, 2001), hlm 32. Lihat Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran.
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm 252. Lihat Muhammad Zaini, Pengembangan
Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi. (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm
111.
[14] Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 153. Lihat Muhaimin dkk, Pengembangan Model
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah.
(Jakarta: Rajawali Pers, 2008).
[15] Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008), hlm 57
[16] Ibid, hlm 68.
[17] Ibid hlm 57. Lihat Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm 20. Lihat Muhammad Zaini, Pengembangan
Kurikulum Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi. (Yogyakarta: Teras,
2009), hlm 23,
[18] Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008), hlm 58
[19]Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Konsep
dan Inovasi. (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm 45. Lihat syaiful Sagala, Konsep
dan makna Pembelajaran. (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm 250
[20] Ibid. Lihat Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm 22-23
No comments:
Post a Comment