WAWANCARA DENGAN
SEORANG SANTRIWATI “cinta itu sulit di ungkapkan
dengan kata-kata”
“Cinta
itu apabila dua hati saling menyayangi”
“dalam
sebuah kitba yang menjelaskan tentang cinta kalu ga salah itu artinya, cinta
itu lebih memilih sang kekasih dari pada orang lain”
“cinta
itu duduk berdua”
“cinta
itu lebih memilih memberikan sesuatu kepada sang kekasih dari pada orang lain”
“
cinta itu saling percaya, saling mengasihi”
“Hal
yang paling aku ingat dari keistimewaan mantan-mantan pacarku, yang mantan
pertama itu: alim, bertanggung jawab. Dan hal yang aku harapkan saat itu adalah
selalu bersama dia, dan asal bahagia”
“
kalu mantan kedua dia orangnya elalu memberi nasehat, kalau saat itu sih pingin SEBUAH PONDOK PESANTREN. BERINISIAL “N”
nya
selalu bahagia”.
“kalalu
untuk yang ter akhir semoga masih tetap berhubungan sampai nanti. Kalau yang
aku suka dari dia itu, dia pandai berbicara, tapi yang paling nyebelin dari
dia, ketika ia tak mau berangkat kuliah, mentang mentang dia aktifis”
“bagiku
cinta adalah sebuah anugrah dari Allah SWT. mas sudah lah saya pusing kalau
berbicara tentang cinta”
WAWANCARA DENGAN
SEORANG LAKI-LAKI BERINISIAL “PM”
“cinta
kepada seorang wanita adalah cinta kepada diri kita sendiri, cinta kepada
bagian tubuh kita, jika salah satu bagian tubuh kita sakit maka semuanya akan
sakit”
“cinta
adalah sekumpulan semua rasa, rasa benci, rasa suka, marah, sedih yang menjadi
satu”
“
kalau aku sudah mempunyai pacar, alasan aku mencintai dia itu karena dia itu
orangnya berkepribadian baik dan menerima saya apa adanya”
Kalu
awal pertama kali saya mencintai dia itu karena saya kasihan sama dia, soalnya
ia adalah salah satu korban kebejadan moral teman saya yang mencoba untuk
memperdayanya”
“karena
dulunya pacar saya itu adalah anak rumahan, dan bisa di bilang polos, tetapi
kemudian aku bimbing bagai mana caranya bergaul denga banyak orang”
“
dan dari itulah akhirnya rasa cinta itu tumbuh, sehingga akhirnya kita
berpacaran”
“
kalau saya kurang setuju kalau cinta itu bisa di logikakan, cinta itu adalah
masalah hati, yang tidak menentu, yang di timbulkan oleh sebuah kemistri”
“
kalau saya bersyair tentang cinta itu seperti ini:
cintailah
yang maha kuasa maka engkaua akan di cintai,
sayangilah
nabimu maka engkau akan di sayangi pasanganmu,
kasihilah
para ulama maka engkau akan di kasihi istrimu,
rawatlah
alam ini maka maka akan engkau di kasihi oleh apa yang telah engkau kasihi”
“apakah kita bisa melogikakan yang maha kuasa,
cinta tak ada logika, karena cinta meggunakan hati dan hanya hati yang hak.
Misaqlnya “seperti kita membiarkan lalat meminum air kencing kita, yang
mengetahui rasa air kencing hanya lalat itu”
“
cinta tidak dapat di jelaskan dan cinta memeang tidak jelas, hanya bisa di
rasakan tak berwujud dan tak berbau.”
SEBELUMNYA PART (III)
SEBELUMNYA PART (III)
No comments:
Post a Comment